Wisata NTT

Wisata NTT,  Kunjungi Alor Bisa Lihat Dugong, Hewan Besar Namun Imut di Teluk Alor

Air Laut di Alor yang masih jauh dari polusi mejadikan perairan Alor sebagai rumah dan jabitaty hewan laut Dugong

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfred Dama
parekrafntt.id
Pantai Mali di Alor tak hanya indah, tapi wisatwan juga bisa melihat dugong 

POS KUPANG.COM -- Air Laut di Alor yang masih jauh dari polusi mejadikan perairan Alor sebagai rumah dan jabitaty hewan laut Dugong .

Dan, salah satu daya tarik di Alor adalah wisata menonton dugong. Atraksi wisata ini disebut sekaligus menjadi pintu masuk kunjungan ke Alor

Dilansir dari Antara, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Rocky Pekudjawang mengatakan, setiap hari orang datang dengan menyewa perahu untuk melihat dugong. 

Tak salah jika atraksi wisata ini disebut mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. “Geliat ekonomi sudah tampak dari wisata menonton dugong ini," kata Rocky. 

Dampak positif juga dirasakan warga dari usaha jasa transportasi maupun kuliner dan kerajinan tangan. 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Teluk Kabola Bisa Lihat Mawar, Dugong Jantan di Alor

Untuk itu, ia mengajak masyarakat terutama di sekitar Pantai Mali, Kecamatan Kabola, dan sekitarnya, agar tetap menjaga kelestarian ekosistem laut yang menjadi habitat dugong. 

“Kehidupan dugong ini harus kita jaga dengan baik karena mutli efeknya luar biasa. Bayangkan kalau tidak ada atau ke depan menjadi punah, maka sumber pendapatan masyarakat juga akan hilang,” katanya. 

Dugong di Alor Kompas.com sempat mengunjungi Alor dan ikut serta atraksi wisata menonton dugong pada 2017 silam. Plus, bertemu dan wawancara langsung dengan Onesimus Laa (51). 

One merupakan aktivis lingkungan di Alor sekaligus "pawang" dugong. Ia bercerita pertama kali bertemu dengan dugong--kini jadi salah satu aktraksi wisata--pada 2009. Sejak saat itu, One dan dugong tersebut menjalin hubungan semacam persahabatan. 

Hal ini dibuktikan lewat interaksi semacam komunikasi antara One dan dugong tersebut.  

Seiring berjalan waktu, keberadaan dugong di Pantai Mali pun menjadi daya tarik wisata di Alor

Namun, One tidak serta merta menjadikan dugong sebagai obyek wisata. One disebut memperlakukan dugong layaknya rekan dengan mengikuti dasar yang memikirkan keberlanjutan dugong tersebut. 

Baca juga: Wisata NTT,  Liang Bua Jendela untuk Melihat Kehidupan Masa Lalu di Manggarai

"Wisata yang bertanggung jawab adalah wisata yang mengutamakankan aspek lingkungan, mendorong keberlanjutan. Supaya aset atau modal aneka hayati pariwisata tetap terjaga," kata Marine and Fisheries Campaign Coordinator WWF Indonesia, Dwi Aryo Tjiptohandono, pada 2017 silam. 

Selain atraksi wisata menonton dugong, wisatawan juga berkesempatan untuk mengunjungi tempat wisata lain, seperti Kampung Adat Takpal, melihat Al-quran dari kulit kayu, melihat moko, hingga wisata taman laut. 

Ke depan, pihaknya juga terus mempromosikan destinasi wisata dugong di Alor ke rekan-rekan pelaku wisata yang ada di berbagai negara. *

Baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved