Kota Kupang Terkini

Lurah Kayu Putih: Warga dan DLHK Sering Bersihkan, Akui Tak Ada TPS dan Kontainer

Lurah Kayu Putih, Jane J Ndaomanu, mengatakan, pihak kelurahan bersama warga dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang sering membe

POS-KUPANG.COM/PAULINUS IRFAN BUDIMAN
LURAH - Lurah Kayu Putih, Jane J Ndaomanu saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/4/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

 

POS-KUPANG.COM,  KUPANG - Sebanyak 12.000 warga di Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang hingga kini tidak difasilitasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan kontainer sampah. Kondisi ini menyulitkan pengelolaan sampah yang tepat di wilayah jantung ibu kota itu.

Salah satu titik sampah yang menumpuk adalah di Jalan Piet Manehat. Kawasan ini selama bertahun-tahun menjadi “momok” karena selalu dipenuhi tumpukan sampah.

Pantauan POS-KUPANG.COM pada Selasa (22/4) pukul 13.30 Wita di Jalan Piet Manehat memprihatinkan. Sampah-sampah mayoritas plastik dan limbah rumah tangga itu, menumpuk dalam keadaan basah, kotor, dan sebagian sudah dipenuhi ulat putih dalam jumlah banyak.

Semakin dekat, bau busuknya semakin tercium. Setiap orang yang berjalan di situ menutup hidungnya.

Lurah Kayu Putih, Jane J Ndaomanu, mengatakan, pihak kelurahan bersama warga dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Kupang sering membersihkan dan mengangkut sampah di kawasan itu. Namun, sampah kembali menumpuk esok harinya.

"Kami paling sering menangani sampah di situ, tetapi daerah itu rawan karena jauh dari pemukiman, sehingga menyulitkan pengamanannya," kata Jane.

Jane mengakui pernah ada upaya swadaya dari warga sekitar untuk menjaga titik tersebut selama seminggu. Hasilnya, kawasan itu bersih. Namun, karena keterbatasan dana, program ini tidak bisa dilanjutkan.

"Sudah ada tanda larangan dan ancaman denda. Bahkan, ada warga yang pernah didenda Rp 500.000, tetapi tetap membuang sebebasnya," ujarnya.

Jane mengatakan, ada warga berasal dari luar Kayu Putih yang membuang sampah di kawasan itu.

"Warga dari Oeba pernah datang buang sampah dan kedapatan di situ," ungkapnya.

Jane menerangkan, hampir semua RT di Kelurahan Kayu Putih telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengangkutan sampah dari rumah ke rumah. 

Program ini sudah berjalan sejak tujuh tahun lalu. Ia menyebut para petugas angkut ini sebagai “Pahlawan Sampah.”

Meski demikian, titik Jalan Piet Manehat, tetap menjadi titik “momok” penanganan sampah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved