Manggarai Barat Terkini
Harga Cabai di Labuan Bajo Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Mersin mengungkapkan faktor harga cabai yang tergolong tinggi karena pasokan pangan tersebut masih didatangkan dari luar daerah
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Harga cabai di pasar tradisional Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menembus Rp 100 ribu per kilogram.
Mersin salah satu pedagang di Pasar Rakyat Batu Cermin mengatakan kenaikan harga cabai itu terjadi sepekan terakhir dari harga rata-rata sebelumnya Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram.
"Per kilo kami jual dengan harga Rp100 ribu, tetapi kami jual eceran juga," ungkapnya, Selasa (22/4/2025).
Mersin mengungkapkan faktor harga cabai yang tergolong tinggi karena pasokan pangan tersebut masih didatangkan dari luar daerah. Harga cabai itu tergantung kapal ferry masuk ke Labuan Bajo.
"Kalau kapal lancar jalan, berarti harga juga agak turun," katanya.
Ia berharap harga cabai di Labuan Bajo kembali normal seperti biasanya yakni Rp 50.000 per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Manggarai Barat Gabriel Bagung menjelaskan meningkatnya harga cabai di Labuan Bajo karena permintaan pasar saat ini sangat tinggi.
"Permintaan ini datang tidak hanya dari rumah tangga, tetapi juga dari restoran dan hotel-hotel, yang jumlahnya terus bertambah," jelas Gabriel.
Tingginya permintaan pasar saat ini menyebabkan kebutuhan akan komoditas hortikultura seperti cabai harus didatangkan dari luar daerah, seperti dari Bima dan wilayah Sulawesi.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat Dorong Penerapan Carrying Capacity di Taman Nasional Komodo
Karena itu, pihaknya mengajak para petani agar semakin giat dan serius dalam menggeluti bidang hortikultura ini, agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dan menstabilkan harga.
"Ketergantungan ini tentu sangat memengaruhi harga di pasar lokal," kata Gabriel.
Selain itu, lanjut Gabriel, faktor cuaca juga turut memberikan dampak. Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan hasil panen tidak maksimal, yang pada akhirnya turut memengaruhi harga jual di lapangan.
"Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama mencari solusi agar produksi lokal bisa ditingkatkan, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah," tegas dia.
Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, pihaknya mengimbau untuk tidak perlu panik. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sangat memperhatikan situasi ini dan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian, Peternakan, serta Ketahanan Pangan, untuk melihat kondisi ini sebagai sebuah peluang," imbuhnya. (uka)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
MBG Kurangi Uang Jajan Pelajar di SMP Negeri 1 Komodo, Labuan Bajo |
![]() |
---|
Tanpa Kuatir, Pelajar SMP Negeri 1 Komodo Labuan Bajo Kritik Menu MBG |
![]() |
---|
Kapolres Manggarai Barat Himbau Masyarakat Agar Taat Berkendara |
![]() |
---|
Pemda Manggarai Barat Gelontorkan Dana Rp 19 Miliar Buat PBI JKN Tahun 2025 |
![]() |
---|
Kepesertaan JKN di Manggarai Barat yang Terdaftar Telah Mencapai 98 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.