Kota Kupang Terkini

Bau Busuk dari Tumpukan Sampah Menguap di Jalan Piet Manehat

Ia bercerita, pernah sekali melihat warga bergotong royong membersihkan tumpukan sampah itu. Ada juga tulisan larangan membuang sampah.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
MENUMPUK - Sampah menumpuk di Jalan Piet Manehat, Selasa (22/4/2025) siang. warga yang melintas harus menutup hidung. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Terik matahari pukul 13.40 Wita menusuk pori-pori Bondan. Ia melangkah sedikit lebih cepat. Tubuhnya dibasahi keringat. Pipinya pun tak luput dari keringat yang jatuh satu per satu.

Namun bukan panas yang paling mengganggunya siang itu. Melainkan bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah di Jalan Piet Manehat, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (22/4/2025).

Alih-alih mengelap keringat, Bondan justru menutup hidung dengan tangannya. Bau dari sampah yang membusuk itu tak bisa lagi ditahannya. Setiap tarikan napas seperti memperjelas jenis bau sampah.

Pantauan POS-KUPANG.COM pada pukul 13.30 Wita di Jalan Piet Manehat memprihatinkan. Sampah-sampah mayoritas plastik dan limbah rumah tangga itu, menumpuk dalam keadaan basah, kotor dan sebagian sudah dipenuhi ulat putih dalam jumlah banyak.

Semakin dekat, bau busuknya semakin tercium. Setiap orang yang berjalan di situ menutup hidungnya.

Baca juga: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Duduk Lesehan Bahas Sampah Bersama Awak Kebersihan 

“Ini pemandangan saya setiap hari,” kata Bondan.

Bondan atau bernama lengkap Kristoforus H. P. Buton adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas di Kota Kupang.

Sudah lima tahun, katanya, ia melihat tumpukan sampah itu di situ sejak 2020.

Meski sudah sering melihatnya tetapi ia tidak bisa mencium aroma sampah. Ia selalu menyimpan kesal dalam benaknya.

“Ini keterlaluan. Mereka pikir ini TPS, padahal bukan,” katanya.

Menurut Bondan, masalah itu perlu diselesaikan oleh masyarakat sekitar dan pemerintah kota.

Baca juga: Warga RW 007 Kelurahan Nefonaek Kota Kupang Resmi Launching Program Darurat Sampah

“Ini perlu kesadaran masyarakat, juga perlu penanganan dari pemerintah. Harus serius,” ujarnya.

Ia bercerita, pernah sekali melihat warga bergotong royong membersihkan tumpukan sampah itu. Ada juga tulisan larangan membuang sampah.

Tetapi larangan berlaku hanya sebentar. Setelah beberapa minggu kemudian, sampah kembali menumpuk seperti biasa.

Bondan berharap agar pemerintah segera turun tangan.

Hal serupa juga dirasakan Jonidus Wunda, warga yang tinggal di Jalan Thamrin, tak jauh dari lokasi sampah itu.

Ia mengaku tumpukan sampah sudah ada sejak lama, dan dalam beberapa minggu terakhir, jumlahnya meningkat.

“Ini bau sekali, kaka,” katanya sambil menutup hidung.

Jonidus mengaku tidak pernah membuang sampah di lokasi itu. Di rumahnya, mereka telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengangkut sampah secara rutin.

“Saya tinggal di rumah, ada mobil angkut datang. Sewa bulanan,” ujarnya.

Jonidus tak tahu siapa yang membuang sampah sembarangan di pinggir jalan itu. Ia berharap melihat jalan itu bersih. Itu saja. (dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved