Kota Kupang Terkini
Warga RW 007 Kelurahan Nefonaek Kota Kupang Resmi Launching Program Darurat Sampah
Ketua dan warga RW 007 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, resmi Launching Program Darurat Sampah .
Penulis: Ray Rebon | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua dan warga RW 007 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, resmi mencanangkan Program Darurat Sampah dalam sebuah acara launching yang berlangsung di RT 023, Rabu (16/4).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua RW 007, Ir. Theodorus Widodo, Lurah Nefonaek, Josephina N Ungirwalu, Camat Kota Lama, Mohamad Adriyanto Abdul Jalil, sejumlah ketua RT dan RW, Ketua Karang Taruna Kota Kupang, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat dan pemuda setempat.
Ketua RW 007, Ir. Theodorus Widodo, dalam sambutannya, mengatakan, program ini merupakan respon terhadap kondisi darurat akibat maraknya aksi pembuangan sampah sembarangan, terutama oleh pihak dari luar lingkungan RW 007.
Ia menyebut bahwa selama ini warga telah berupaya menjaga kebersihan lingkungan, namun masih saja ditemukan kasus pembuangan onggokan sampah dan bahkan bangkai hewan.
"Kondisi darurat ini kami canangkan karena usaha menjaga kebersihan telah dilakukan secara kolektif, namun selalu terganggu oleh ulah oknum dari luar yang seenaknya membuang sampah di lingkungan kami. Kami sudah sepakat, ini kondisi darurat sampah, dan harus ditangani secara ekstra," tegas Theo.
Sebagai bentuk keseriusan, pihak RW telah membangun tiga pos jaga, dua di antaranya berada di sekitar Kantor Lurah.
Menurut Theo, setiap pos akan dijaga oleh dua petugas secara bergiliran selama 12 jam. Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku pembuangan sampah ilegal.
"Jika ada yang tertangkap tangan membuang sampah sembarangan, warga akan langsung mengamankan ke pos dan kemudian dibawa ke Kantor Lurah untuk ditindaklanjuti," tambahnya.
Selain penjagaan, program ini juga diperkuat dengan pemasangan tiga kamera CCTV di titik-titik rawan pembuangan sampah.
Ia mengajak warga untuk turut berpartisipasi dalam pengawasan serta pemanfaatan teknologi seperti aplikasi Barbi untuk pengelolaan lingkungan.
Theo mengungkapkan, inisiatif pribadinya yang telah memasang tiga tong sampah mini di tembok pagar rumahnya.
Hasilnya, kata Theo, tong tersebut selalu terisi dan area sekitarnya tetap bersih.
Ia mencontohkan keberhasilan Forum Peduli Kota (FPK) yang telah menyumbangkan 160 tong sampah di wilayah Pasir Panjang, dan mendorong agar kerja sama seperti ini juga dibangun bersama Karang Taruna Pasir Panjang dan Kelapa Lima.
"Kita tahu, tong sampah di toko-toko sangat terbatas, bahkan stoknya minim. Maka kerja sama sangat diperlukan. Dengan adanya bank sampah, kita juga bisa mengubah sampah menjadi uang," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.