NTT Terkini

Tim Khusus UCB Kupang Kunjungi China, Belajar Konsep Membangun dari Desa

Kehadiran tim UCB di Negeri Ginseng ini ingin belajar konsep pembangunan dari Desa ala Negeri itu. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.UCB KUPANG 
POSE BERSAMA - Tim Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang pose bersama di China dalam rangka kunjungan memperkuat kerja sama dan belajar membangun dari Desa.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Pimpinan Universitas Citra Bangsa (UCB) dibawa Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM) melakukan kunjungan ke China

Kehadiran tim UCB di Negeri Ginseng ini ingin belajar konsep pembangunan dari Desa ala Negeri itu. 

Kunjungan UCB itu dengan agenda utama, memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi Jiangxi Science and Technology Normal University (JXSTNU), China

Tim UCB dipimpin Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM Ir. Abraham Paul Liyanto, Direktur Eksekutif CBIM Dr. Ir. Semuel A. M. Littik, dan Wakil Rektor II UCB, Dr. Yoseph Liem.

Mereka berkunjung ke Negeri China selama 10 hari dalam rangka memperkuat kerjasama yang telah dibangun sekaligus mempelajari nilai-nilai luhur bangsa yang maju ini.

Sem Littik, dalam pernyataan tertulis, Minggu (20/4/2025) berkata, perjalanan itu dimulai sejak awal April 2025. 

Awalnya mereka meninggalkan kota Nanchang  dengan kereta cepat menuju ke barat atau perbatasan dengan Provinsi Hunan.

"Dikawal oleh 5 pimpinan dan staf Universitas Jiangxie, kami mengunjungi 4 desa yang maju secara ekonomi. Awalnya desa itu miskin dan warga tak berdaya," kata dia. 

Baca juga: Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok Siap Dukung Pengembangan UCB Kupang

Tempat tersebut adalah, kata dia, Area Xiang Dong guna melihat instalasi pembangkit listrik tenaga sampah, Ganzou, pabrik percetakan kemasan, instalasi rantai pasok dingin atau penyimpanan produk pertanian di Jinede.

Lalu, desa Jangko yang memiliki industri kerajinan bambu dan rumah seni, desa Yanbei dengan tempat pembenihan padi hibrida, desa Luqian yang punya perkebunan jeruk dan desa Fanlou yang memiliki pembibitan padi untuk penanaman secara mekanik.

"Terakhir kami singgah di SMA Negeri tingkat kecamatan yang berasrama. Ada 2.400 siswa," kata Sem Littik. 

Dia bercerita, dalam perjalanan, kurang terlihat orang di jalan-jalan dan lokasi-lokasi yang dikunjungi.  Padahal total penduduk Republik Rakyat Cina (RRC) sekitar 1,4 milyar. 

Keteraturan dan kerja keras untuk mengatasi kesukaran nampaknya menjadi kebiasaan dan budaya di sini. 

Industri-industri yang didatangi  umumnya dipimpin orang-orang muda cerdas, komunikatif dan ramah tamah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved