Paskah 2025
Nono, Sang Juara Matematika Tingkat Dunia Bersua dengan Anak Sekami Paroki St. Fransiskus Assisi
Nono adalah siswa kelas 4 SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) Paroki St. Fransiskus dari Assisi, Kolhua, Kota Kupang merayakan Paskah bersama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, atau yang akrab disapa Nono, bocah asal NTT yang menjuarai kompetisi abacus tingkat dunia.
Nono adalah siswa kelas 4 SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia baru saja kembali mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara pertama International Abacus World Competition 2024 yang digelar pada Desember lalu.
Abacus World Competition merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia.
Dalam ajang tersebut, Nono berhasil mengumpulkan 195.039 poin dan mengalahkan ribuan peserta dari berbagai negara.
Prestasi itu bukan yang pertama. Pada tahun 2022, Nono juga meraih juara 1 dalam kompetisi internasional serupa yang diadakan secara daring.
Saat itu, ia berusia tujuh tahun dan mengalahkan sekitar 7.000 peserta dari belahan dunia lain seperti Qatar dan Amerika Serikat yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Sementara, pada tahun 2021, ia menempati posisi ketiga dalam kompetisi yang sama.
Baca juga: Pemprov NTT Kukuhkan Nono Cs Juara International Abacus World Competition 2024
Nono pada berkesempatan itu diuji keahliannya menghitung. Soal matematika dengan angka ratusan itu pun dijawabnya dengan tepat, singkat dan santai.
Dalam perbincangan singkat di hadapan anak-anak Sekami, Nono mengaku awalnya tidak tahu bahwa dirinya kini dikenal luas. Baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Tidak tahu, tetapi terakhir sudah tahu,” ujarnya saat ditanya moderator kegiatan itu.
Nono mengaku menyukai sepak bola. Ia pun rutin bermain bola setiap hari.
Pemain favoritnya adalah Marselino Ferdinan, gelandang Timnas Indonesia.
Namun, ketika ditanya tentang cita-citanya, Nono ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia.
Bukan pemain bola atau ahli matematika, bidang ilmu yang membawanya dikenal di seluruh dunia.
“Mau jadi tentara (TNI),” katanya.
Pada kesempatan itu, Nono menyampaikan empat pesan penting kepada teman-temannya di Sekami.
Baca juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Apresiasi Nono, Rencana Anggarkan Penghargaan
Nono berpesan agar tidak menghabiskan banyak waktu dengan bermain HP, rajin berdoa, membaca alkitab dan makan makanan yang bergizi.
“Pertama, jangan terlalu main HP, kedua rajin berdoa, baca Alkitab, dan makan yang bergizi,” ucapnya.
Pesan itu disambut tepuk tangan oleh anak-anak Sekami dan para pendamping yang hadir di kegiatan itu.
Philomena Tere Wujon (15) salah satu anggota Sekami mengaku senang bisa bertemu langsung dengan sosok yang selama ini hanya dilihatnya di media.
“Senang sekali karena orang yang viral ini datang ke paroki kami. Wow… Terima kasih, Nono, sudah memberikan pesan penting supaya kami bisa seperti Nono,” katanya.
Philomena juga mengaku termotivasi untuk lebih rajin belajar ke depan.
“Saya harus berubah dan ikut jejak Nono,” ujarnya.
Baca juga: Eliminasi Ribuan Peserta, Nono Juara Kompetisi Sempoa Dunia 2024
Hal yang sama disampaikan Sisilia Hendriayana Ola.
Ia merasa malu karena sudah duduk di bangku kelas 9, belum mampu berprestasi seperti Nono. Namun seperti Philomena, ia juga termotivasi untuk belajar lebih giat.
“Saya sudah kelas 9 tetapi tidak bisa (berhitung) seperti Nono, saya akan belajar agar bisa seperti Nono,” katanya. (dim)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.