Paskah 2025
Makna Cium Salib Yesus Bagi Umat Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang
Brendon Fanggidae, salah satu umat wilayah dua, Kelompok Umat Basis (KUB) St. Maria Guadalupe menyampaikan kesannya.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Umat Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang memaknai Jumat Agung penuh berkesan dan harapan ketika menghadapi momen Cium Salib Yesus.
Brendon Fanggidae, salah satu umat wilayah dua, Kelompok Umat Basis (KUB) St. Maria Guadalupe menyampaikan kesannya.
"Kami sekeluarga merasa Jumat Agung kali ini sangat berkesan, karena bertepatan dengan tahun Yubileum 2025," kata Brendon, ketika diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat (18/4/2025).
Brendon menuturkan perayaan Jumat Agung khususnya mencium Salib Yesus, mengingatkan bagaimana kisah sengsara Yesus Kristus yang memiliki arti tersendiri bagi keluarganya.
"Saya, istri dan anak-anak, kami memaknai cium Salib Yesus di Jumat Agung, sebagai sebuah pertobatan yang penuh pengharapan. Sejalan dengan tema tahun Yubileum, yakni peziarah harapan," tuturnya.
Selain Brendon, ada pun Aleksius Pona, umat dari wilayah sembilan, KUB St. Petrus, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang menyampaikan makna Jumat Agung bagi ia sekeluarga, ketika mencium Salib Yesus.
"Bagi kami sekeluarga, momen Jumat Agung dengan Cium Salib Yesus adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, membenahi hidup agar semakin ke depan semakin lebih baik," kata Aleksius.
Aleks sangat berharap, semoga pemaknaan Jumat Agung, bisa berkesan bagi kaum muda yang ia anggap sebagai anak-anaknya.
Baca juga: Jumat Agung di Paroki St. Fransiskus Assisi Kolhua, Umat Mengenang Sengsara & Wafat Yesus Kristus
"Anak-anak kita yang hidup pada zaman milenial ini yang terkesan makin jauh, makin rapuh dengan keimanan gereja katolik. Jumat Agung mestinya kesempatan bagi mereka untuk mengalami perubahan dalam hidup mereka, terutama keimanan terhadap gereja Katolik," tutupnya.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, ibadat Jumat Agung di Gereja St. Yoseph Pekerja di Penfui Kupang, berlangsung damai.
Ribuan umat yang hadir mengikuti ibadat dengan aman dan tenteram, menggunakan busana berwarna hitam.
Momen cium Salib Yesus diikuti semua umat, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Satu per satu umat bersujud dan menunduk kepala mencium kaki Yesus yang tersalib.
Para panitia melayani umat dan membantu proses kelancaran cium Salib Yesus.
Ibadat juga dijaga langsung oleh pihak keamanan gabungan dari TNI AU, Polda NTT Polresta Kupang Kota, dalam hal ini Polsek Maulafa dan Menwa dari Kampus Poltek dan Undana Kupang. (moa)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.