Ngada Terkini
Warga Binaan Rutan Bajawa Diberi Ruang Mendapat Akses Pendidikan Formal dan Non Formal
Rutan Kelas IIB Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT memberi ruang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengakses pendidikan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM,BAJAWA- Rutan Kelas IIB Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT memberi ruang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengakses pendidikan, baik formal maupun non formal.
Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Bajawa Prianggoro Agung Wibowo, Senin (14/4/1025) mengatakan, saat ada 11 orang WBP yang sedang mengejar sekolah paket dengan rincian, 2 orang kejar Paket A, 3 orang kejar paket B dan 6 orang Paket C.
Pihaknya, lanjut Agung, sudah bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bravostas Mataloko yang diketuai Benediktus Lagho.
Tidak hanya pendidikan kesetaraan sekolah Paket A,B dan C, pihak Rutan Bajawa juga sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) untuk memberi akses bagi tahanan yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Hingga saat ini, ada dua orang WBP yang mengenyam pendidikan di UT dengan mengambil konsentrasi Agribisnis dan Peternakan.
Agung mengatakan, dua WBP ini menyatakan kesediaan dengan dibiaya kuliah oleh keluarga sendiri.
Sementara untuk fasilitas perkuliahan seperti, Zoom, komputer dan Laptop, difasilitasi dengan pendampingan oleh pihak Rutan.
Baca juga: Bangun Sinergi, Rutan Bajawa Gelar Friendly Match Bola Volly Dengan Lapas Waingapu
“Disediakan fasilitas untuk Zoom, dengan laptop, komputer. Fasilitas itu diberikan saat di butuhkan ataupun saat tatap muka langsung,” kata Agung Wibowo.
Selain fasilitas WBP untuk mengakses pendidikan, pihak rutan juga mendorong warga binaan untuk melatih keahlian khusus seperti keahlian dalam menggunakan komputer.
Untuk mendong warga Binaan memiliki keahlian di bidang komputer, Rutan Bajawa menggandeng Pondok Kasih yang dipimpin oleh Pendeta Reinhard Marthen.
“Selain membimbing rohani, beliau juga membina keterampilan dalam bentuk kursus Komputer, kami sudah angkatan ke empat,” kata Agung.
Warga yang bersedia untuk ikut kursus akan mendapatkan Basic Microsoft Word, Office, Excel dan Power poin.
Dari pelantikan ini, beberapa warga binaan sudah terjun di dunia kerja baik perhotelan maupun Koperasi sebagai Admin.
Baca juga: Rayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H, Rutan Bajawa Gelar Shalat Ied dan Penyembelihan Hewan Kurban
“Angkatan pertama kami satu orang walaupun hanya tamat SMA dengan memiliki sertifikat komputer sudah bekerja pada satu hotel di Labuan Bajo sebagai administrasi,” katanya.
Sementara WPB lain yang sudah bebas bersyarat sudah bekerja pada salah satu Koperasi di Manggarai Timur.
“Mereka bebas bersyarat sudah diizinkan untuk bekerja dan tetap wajib lapor,” katanya.
Semua pelatihan ini kata Agung, digratiskan untuk warga binaan dengan tujuan membina keahlian khusus sehingga memberi manfaat ketika sudah kembali di tengah masyarakat.
Peluang Mendapatkan Beasiswa Bagi Warga Binaan
Agung melanjutkan, dalam kunjungan Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera di Rutan Kelas IIB Bajawa beberapa waktu lalu mendorong WBP yang berniat untuk kuliah agar disiapkan Beasiswa.
Ia mengatakan itu merespon, adanya warga binaan yang mengikuti kuliah di UT tetapi masih dibebani biaya oleh keluarga.
Baca juga: Dipimpin Agung Wibowo Pegawai Rutan Bajawa Jalan Sehat Sambil Kampanye Zona Integritas
Hal ini mendapatkan respon positif dari Ketua Yayasan STKIP Citra Bakti Ngada, Fridus Muga. Anggota DPRD Fraksi PDIP Ngada itu bersedia menerima warga binaan dan akan siap diberikan beasiswa khusus.
Upaya ini juga mendapatkan respon positif dari Bupati Ngada Raymundus Bena untuk diberikan beasiswa.
“Dari Pa Bupati menyampaikan ke kami mereka akan melihat anggaran, siapa tau ada yang berminat untuk kuliah akan diberikan beasiswa,” kata Agung, terkait dapat dorongan dari Bupati Ngada.
Agung berharap, semua warga binaan yang sudah menjalani hukuman bisa kembali ditengah masyarakat dan diterima dengan baik dimanapun mereka bisa mengabdi.
“Harapan saya untuk mereka yang sudah menjalani hukuman atau penebusan dosa, karena mereka disalahkan oleh hukum, oleh pengadilan, mereka sudah berubah menjadi baik dan dalam sini kami sudah mengarahkan mereka untuk bertobat melalui bimbingan kerohanian , selain itu kami juga memberikan mereka keterampilan, jadi kami juga berharap setelah mereka bebas, mereka bisa terima kembali di masyarakat untuk mereka bekerja dimanapun ataupun mengaplikasikan apa yang mereka peroleh dari sini,” tutup Agung.(Cha).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.