Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu Palma 13 April 2025, ‘Bersama Yesus dari Yerusalem menuju Kalvari’
Injil Lukas mengisahkan bahwa orang banyak mengeluk-elukkan Yesus sebagai Raja ketika memasuki gerbang kota Yerusalem
Oleh : RP Jhon Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik RP Jhon Lewar SVD Hari Minggu Palma berjudul, “Bersama Yesus dari Yerusalem menuju Kalvari”
Renungan Hari Minggu Palma ini merujuk pada Lectio: Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Lukas 19: 28-40 Warna Liturgi Merah.
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis RP Jhon Lewar SVD hari ini.
Meditatio:
Pada hari ini kita memasuki pekan suci, dimulai dengan merayakan hari Minggu Palma.
Injil Lukas mengisahkan bahwa orang banyak mengeluk-elukkan Yesus sebagai Raja ketika memasuki gerbang kota Yerusalem. Mereka semua bergembira, menyambut kedatangan Yesus.
Mereka membentangkan pakaian dan dengan daun-daun palma di tangan mereka bersorak sorai menyambut dan mengagung-agungkan Yesus layaknya seorang raja besar. “Hosana Putera Daud”.
Bagi mereka inilah saat yang tepat, suatu peristiwa penting, Yesus dianggap sebagai Mesias politik yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Tetapi tidak lama kemudian, gemuru sorak-sorai dan gegap gempita berubah nada dan syair.
Tangan orang-orang Yahudi mengepalkan tinju, mengacungkan pedang dan cemeti. Mulut mereka menyerukan hujatan: “Salibkanlah Dia. Salibkanlah Dia”. Pakaian Yesus dilucuti dan dibagi-bagikan.
Langkah mereka kompak menolak Yesus Sang Raja. Para Rasul pergi meninggalkan Dia, bahkan Petrus menyangkal dan tidak mengenal Yesus. Karena cintaNya kepada umat manusia dan demi keselamatan kita, Yesus rela diadili dan diolok dan disalibkan.
Ia merelakan diriNya untuk dipukul, diludahi, didera bahkan disalibkan sampai mati. CintaNya yang tanpa syarat kepada manusia, menghantar Yesus sampai ke bukit Golgotha. Cinta mampu mengatasi rasa takut dan maut.
Kitapun seringkali bersikap demikian, satu waktu kita dengan lantang mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus, kita hendak mengikutiNya. Ada saat kita penuh semangat hidup untuk Tuhan.
Kita ingin melayani Tuhan, kita ingin rajin berdoa dan mengikuti kegiatan-kegiatan gerejani. Kita sering ingin mengagumkan Tuhan Yesus dalam diri sesama. Tetapi dengan gampang pula kita berbalik „membenci‟ atau meninggalkan iman kita kepada Yesus.
Ketika kita merasa bahwa Yesus tidak memenuhi harapan atau mengabulkan doa-doa kita, manakala persoalan atau penderitaan menghampiri kita, kita bisa dengan mudah berbalik tidak percaya kepada Yesus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.