Prakiraan Cuaca

BMKG Ingatkan Bibit Siklon Tropis 96S di Laut Arafura bagian Barat Picu Hujan Lebat di NTT

BMKG ingatkan Bibit Siklon Tropis 96S di Laut Arafura bagian Barat picu hujan lebat di NTT

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
darilaut.id
BIBIT SIKLON TROPIS - Bibit Siklon Tropis.BMKG ingatkan Bibit Siklon 96S picu hujan lebat di NTT. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatolgi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan Bibit Siklon Tropis 96S di Laut Arafura bagian Barat picu hujan lebat di NTT.

Meurut pantauan BMKG, hingga pukul 19.00 WIB, Kamis malam, 10 April 2025, Bibit Siklon Tropis 96S masih terdeteksi bergerak di Laut Arafura bagian Barat atau sebelah barat daya Kepulauan Tanibar, Maluku.

BMKG memprakirakan pusaran angin itu masih berdampak secara tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia hingga Jumat malam nanti.

Merujuk analisis terbaru BMKG, Bibit Siklon Tropis 96S memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot atau setara 46 kilometer per jam. Sedangkan tekanan udaranya minimum 1001 hektopascal (hPa).

Baca juga: Waspada, Bibit Sikon Tropis Sedang Bergerak ke Selatan NTT, BMKG Sebut Picu Cuaca Ekstrem di NTT

Potensi bibit angin ini menjadi siklon tropis selama 24 jam ke depan ada dalam kategori rendah.

Namun, potensi pembesarannya menjadi kategori sedang dalam 48-72 jam ke depan.

Secara umum, Bibit Siklon Tropis 96S ini memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur, Maluku bagian Selatan, serta Papua Selatan. 

Angin kencang akibat fenomena ini juga menyebabkan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Laut Arafuru bagian barat, serta di Perairan Kepulauan Letti dan Babar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya menyatakan Indonesia sedang memasuki masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. 

Menurut dia, periode yang disebut pancaroba ini bisa memicu hujan lebat berdurasi singkat, petir, dan angin kencang. 

Baca juga: Musim Pancaroba di Manggarai, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Ada juga potensi angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.

“Salah satu daerah yang berpotensi terpapar hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Jawa Barat,” tuturnya ketika mengikuti rombongan pejabat yang meninjau persiapan arus mudik di Banten dan Jawa Barat, pada 27 Maret lalu.

Curah hujan masih tinggi di sejumlah wilayah Indonesia meski periode kemarau sudah di depan mata.

Hujan lebat berdurasi singkat masih berpotensi turun selama dasarian atau 10 hari pertama April 2025, tak jauh dari periode arus balik Lebaran 2025. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved