Kota Kupang Terkini

PODCAST: FPK NTT Akan Sumbang 150 Tong Sampah dalam Gebyar Peduli Sampah

FPK Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar kegiatan Gebyar Peduli Sampah pada Sabtu (12/4/2025) mendatang. 

|
POS-KUPANG.COM/ANI TODA 
Ketua FPK NTT, Theo Widodo dan Wakil Ketua FPK NTT, Drs. Theo Widodo bersama host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi dalam Podcast Pos Kupang, Kamis (10/4). 

Pak Theo, kolaborasi yang akan dilakukan dalam kegiatan ini seperti apa? 

TDC : Saya tambahkan sedikit dulu, FPK ini kan kita ada di Kesbangpol, dasar hukum dari Menteri Dalam Negeri tahun 2004 nomor 17. Periode FPK ini tahun 2024 sampai 2026, dari tiga program kerja inti, salah satunya adalah lingkungan, kemudian memperingati hari-kari besar, khususnya 1 Juni hari Kelahiran Pancasila, kemudian puncaknya yang jadi brand nasional adalah memperingati detik-detik proklamasi. 

Ini bukan rangkaian tapi ini program kerja peduli lingkungan. Ada dua, penghijauan, sejalan dengan Pemkot punya. 

Tadi sudah diterangkan bahwa ada 29 etnis, kami itu kan menjaga toleransi jadi sebenarnya peduli sampah ini adalah salah satu unsur menciptakan toleransi jadi kami akan melibatkan 29 etnis kemudian kami ada Mapala dari Universitas Muhammadiyah Kupang itu sudah bersedia 200 mahasiswa.

Mungkin dalam waktu dekat ini kami hubungi lagi Mapala-Mapala yang lain di perguruan tinggi. Kemudian dari etnis kita minta setiap etnis 10 orang jadi ada 400-an yang pada tanggal 12 itu akan melakukan Gebyar Peduli Sampah. 

Baca juga: LIPSUS: Selamat Jalan Mgr. Petrus Turang Hari Ini Tujuh Uskup Hadiri Pemakaman 

Kami star jam 3 dari ex lapangan sepak bola mini Pasir Panjang kemudian kami akan jalan dari situ sampai di Pantai Kelapa Lima. Di situlah puncak gebyarnya.

Sambil jalan sepanjang dua kilometer, kami memungut sampah-sampah domestik yang ada dan kami sudah siapkan 15 tong sampah mulai dari Pantai Pasir Panjang itu sampai di pelataran Pantai Kelapa Lima, dicor di bawahnya supaya tidak bergerak.

Di dalam tong sampahnya ditaruh plastik jadi kalau penuh tinggal diangkat, selanjutnya Pemkot kelola. Untuk pungut kami pakai penjepit, dan setiap tong sampah yang kita lewati itu kita isi sampai di pelataran Pantai Kelapa Lima. 

Berarti tong sampahnya sudah terpasang, jadi ketika kegiatan nanti peserta tinggal memasukkan sampahnya? 

Nanti kami pasang 15, sisanya kami sumbang ke Pemkot tapi kami gunakan 15 sebagai simbol toleransi, gotong royong. Jadi nanti masyarakat lihat ada sekian etnis. Itu adalah unsur sosialisasinya, ada unsur pendidikannya bahwa hampir semua warga Kota Kupang yang terhimpun dalam etnis itu mau melihat Kota Kupang ini bersih. 

Tong sampah yang sebanyak 150 itu bukan saja kontribusi dari anggota FPK yang notabene etnis tetapi ada juga individu Kota Kupang dan perusahaan-perusahaan yang menyumbang, semua akan kami hadirkan sore itu sebagai ucapan terimakasih.

Baca juga: dr. Christian Widodo Lantik Ignasius Lega Jadi Pj Sekda Kota Kupang

Begitu antusias penduduk Kota Kupang yang merasa penting untuk membersihkan Kota Kupang ini.

Kami target 200 tong dalam waktu dua hari ini, ini masih berjalan dan ada beberapa donatur yang menyumbang dalam bentuk rupiah dan kami yang siapkan tong, kami cari di segala macam tempat yang menjual itu, sebagian kami beli di Jawa karena di sini (Kupang, red) tidak sampai 150, jadi kami beli di Jawa dan sudah ada di sini. 

Di situ kami sablon, tulis di situ siapa yang menyumbang apakah perusahaan atau individu jadi banyak yang mendukung kegiatan ini. 

Gebyarnya nanti kami usahakan di ujung sana, ada acara yang lebih mempererat antara etnis dan mahasiswa itu. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved