Timor Tengah Utara Terkini
Update Bencana Longsor di Kelurahan Maubeli Timor Tengah Utara, 6 KK Mengungsi Mandiri
Data terkini korban bencana longsor ini sudah 8 KK yang memilih mengungsi ke kos-kosan juga ke keluarga mereka.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Sebanyak 6 Kepala Keluarga (KK) memilih mengungsi mandiri pasca bencana longsor di Bantaran Kali Tauf, RT 023, RW 002, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT.
Data terkini korban bencana longsor ini sudah 8 KK yang memilih mengungsi ke kos-kosan juga ke keluarga mereka.
Hal ini disampaikan Ketua RT 23/RW 002 Kelurahan Maubeli, Mikhael Adu kepada POS-KUPANG,.COM, Senin (7/4/2025).
"Awalnya, lokasi ini agak luas. Karena banjir kikis terus dan longsor terus makanya banjir sampai di rumah ini," ujarnya saat ditemui di lokasi tanah longsor.
Saat ditinjau langsung oleh BPBD Kabupaten TTU, kata Mikhael, warga hanya disuruh untuk mengungsi.
Bantuan berupa sembako juga tidak pernah diterima masyarakat terdampak bencana.
Baca juga: Kepala BPBD Provinsi NTT Turun Langsung ke Posko Bencana Longsor di Kabupaten TTS
Sebelumnya diberitakan, Mikhael Adu mengatakan, longsor terjadi dengan tinggi sekitar 20 meter dan panjang sekitar 150 meter di bantaran kali itu.
Empat kepala keluarga ini mengungsi dan tinggal di kos-kosan maupun di rumah keluarga mereka. Pasalnya, rumah tempat mereka menetap tidak aman lagi untuk ditempati.
"Rumah ini bisa jatuh ke kali kalau hujan besar lagi," ujar Mikhael Minggu, 6 April 2025.
Informasi mengenai bencana longsor yang dialami masyarakat ini sudah disampaikan secara berjenjang ke Pemerintah Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu dan BPBD Kabupaten TTU.
Pihak BPBD Kabupaten TTU telah melakukan peninjauan ke lokasi longsor tersebut pasca informasi ini disampaikan oleh Ketua RT 23 secara berjenjang.
"Tapi katanya ini jalur hijau jadi tidak bisa dapat bantuan. Jalur hijau ini maksudnya tidak bisa membangun di bantaran kali," ungkapnya.
Mikhael berharap pemerintah bisa membangun bronjong di sepanjang bantaran kali yang dekat dengan pemukiman warga. Pasalnya, apabila tidak dibangun bronjong, longsor bisa saja terjadi hingga ke ruas jalan Kefamenanu-Eban.
Di sisi lain, ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya alternatif mobilitas warga Kota Kefamenanu ke Eban maupun sebaliknya. (BBR)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.