Timor Leste
Kepala Biro Garda Nasional Melihat Kemitraan yang Menjanjikan di Timor Leste
Negara ini kini berupaya memperkuat demokrasinya dengan lembaga-lembaga yang masih baru, sumber daya manusia yang terbatas.
POS-KUPANG.COM, DILI - Kepala Biro Garda Nasional mengunjungi Timor Leste minggu lalu untuk menggarisbawahi hubungan kerja sama keamanan yang sedang berkembang antara Garda Nasional Rhode Island dengan negara kepulauan tersebut melalui Program Kemitraan Negara Departemen Pertahanan.
“Saya tidak dapat melebih-lebihkan nilai dari hubungan kerja sama keamanan yang saling menguntungkan ini,” kata Jenderal Angkatan Udara Steve Nordhaus dalam kunjungan itu.
“Dengan bekerja sama dan bertukar praktik terbaik, kami belajar dari satu sama lain untuk menjadi lebih mampu dan siap menghadapi tantangan lingkungan keamanan internasional yang semakin kompleks,” ungkap dia lagi.
Nordhaus bertemu dengan Presiden Timor Leste Ramos-Horta, Perdana Menteri Xanana Gusmão, Wakil Menteri Luar Negeri Milena Rangel, Menteri Pertahanan Donaciano do Rosário Gomes, dan Wakil Kepala Pertahanan, Mayjen Calisto dos Santos Coliati.
Bergabung dengan Brigadir Jenderal Angkatan Udara Thomas Hannon, asisten ajudan jenderal, Garda Nasional Udara Rhode Island, diskusi mereka difokuskan pada kerja sama militer bilateral, peningkatan kemampuan pertahanan, dan memfasilitasi pertukaran keahlian strategis.
“Timor Leste sangat menghargai kemitraan keamanannya dengan Amerika Serikat, yang terus tumbuh lebih kuat setiap tahunnya,” kata Presiden Ramos-Horta dalam sebuah pernyataan.
“Kunjungan Jenderal Nordhaus merupakan tonggak penting dalam kerja sama bilateral kita, terutama saat kita memperluas kemampuan tanggap bencana dan memperkuat infrastruktur pertahanan kita.”
Nordhaus juga mendorong pejabat Timor Leste untuk menyelenggarakan kembali Dialog Pertahanan Bilateral Timor Leste, pertemuan tahunan antara menteri pertahanan Timor Leste dan Komando Indo-Pasifik AS, yang telah terhenti sejak tahun 2021.
Terletak di antara Indonesia dan Australia, Timor Leste merupakan salah satu negara termuda di dunia.
Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 2002 setelah berabad-abad dijajah dan puluhan tahun dilanda konflik, negara ini kini berupaya memperkuat demokrasinya dengan lembaga-lembaga yang masih baru, sumber daya manusia yang terbatas, serta tantangan ekonomi dan kesehatan yang signifikan.
Timor Leste—rumah bagi populasi Katolik per kapita tertinggi kedua di luar Kota Vatikan—didirikan sebagai demokrasi baru pertama pada abad ke-21 dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika Serikat. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.