Kota Kupang Terkini

Penjual Pakaian di Pasar Oeba Keluhkan Sepi Pembeli dan Sulit Bersaing dengan Online Shop

Tidak hanya kehilangan pembeli, para pedagang di Pasar Oeba juga merasa tertinggal karena tidak mampu mengikuti tren pemasaran digital. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN
PAKAIAN - Suasana penjual pakaian di Pasar Oeba, Kota Kupang, Sabtu (29/3/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG– Para penjual pakaian di Pasar Oeba, Kota Kupang semakin terpojok dengan kondisi sepinya pembeli yang terus berlangsung dari tahun ke tahun. 

Mereka menilai pergeseran kebiasaan masyarakat yang lebih memilih berbelanja secara online sebagai opsi utama.

Tren ini kian memburuk sejak pandemi Covid-19, ketika banyak orang beralih ke online shop untuk membeli pakaian, dan kebiasaan tersebut bertahan hingga kini.

Sulis , pedagang yang telah berjualan selama 15 tahun di pasar ini, mengeluhkan penurunan omzet yang signifikan.

"Pembeli sekarang lebih suka belanja online karena praktis dan murah. Kami di pasar sepi sekali, apalagi sejak pandemi,” katanya dengan nada pasrah, Sabtu (29/3/2025). 

Baca juga: Nelayan Takut Melaut, Harga Ikan di Pasar Oeba Naik

Ia juga menyebut bahwa daya tarik diskon besar dari platform online menjadi tantangan 
yang sulit dilawan.

Tidak hanya kehilangan pembeli, para pedagang di Pasar Oeba juga merasa tertinggal karena tidak mampu mengikuti tren pemasaran digital. 

Pedagang lainnya, Ahmad mengungkapkan bahwa keterbatasan modal menjadi hambatan utama untuk beralih ke penjualan online.

 “Kami ingin coba jualan online juga, tapi modal tidak cukup. Jangankan buat iklan, untuk beli barang stok saja susah,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa minimnya pengetahuan tentang teknologi juga memperumit upaya mereka bersaing dengan online shop yang kian mendominasi pasar.

Kondisi ini membuat suasana tempat pembelian baju Pasar Oeba kian lengang, jauh berbeda dari masa jayanya sebagai pusat perbelanjaan tradisional. 

Banyak pedagang yang kini hanya bisa bertahan dengan harapan seadanya, sementara  sebagian lain mulai putus asa. 

Mereka berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi, seperti bantuan modal atau pelatihan pemasaran digital, agar bisa beradaptasi dan tetap relevan di tengah gempuran era belanja online yang tak terbendung. (uan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved