Kota Kupang Terkini
Efisiensi Anggaran Pemerintah Berdampak pada Bisnis Perhotelan di Kupang
Freiny menjelaskan bahwa pengurangan acara MICE menyebabkan dua dampak utama bagi Hotel NEO Kupang by Aston
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Efisiensi anggaran pemerintah yang kian digaungkan belakangan ini mulai dirasakan dampaknya oleh berbagai sektor, termasuk bisnis perhotelan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu yang merasakan langsung efek dari kebijakan ini adalah Freiny Karundeng, Sales & Marketing Manager Hotel NEO Kupang by Aston.
Pada bulan Mei 2025 ini, Freiny genap sembilan tahun berkarir di hotel tersebut, sebuah perjalanan panjang yang kini dihadapkan pada tantangan baru akibat perubahan kebijakan anggaran pemerintah.
Dalam wawancara ini , Freiny berbagi pengalamannya terkait dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap industri perhotelan, khususnya di Kupang.
Menurutnya, kebijakan ini berpengaruh signifikan pada pendapatan hotel, terutama karena berkurangnya alokasi dana untuk acara-acara MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition).
Baca juga: Hotel Neo Aston Dukung Jalan Santai Pos Kupang Berhadiah Rumah
“Di Kupang, pendapatan hotel tertinggi itu berasal dari MICE. Ketika anggaran pemerintah lebih efisien, dana untuk acara-acara seperti rapat, seminar, atau pameran biasanya dipangkas. Ini langsung berdampak pada perhotelan,” ungkap Freiny.
Dampak Nyata pada Pendapatan dan Okupansi
Freiny menjelaskan bahwa pengurangan acara MICE menyebabkan dua dampak utama bagi Hotel NEO Kupang by Aston.
Pertama, pengurangan pendapatan. Acara MICE tidak hanya menyumbang pendapatan dari penyewaan ruang pertemuan, tetapi juga dari konsumsi makanan dan minuman, serta layanan lainnya seperti penginapan.
"Ketika acara ini berkurang, pendapatan kami otomatis turun,” katanya.
Kedua, penurunan okupansi. Dengan berkurangnya tamu yang menginap, tingkat hunian kamar hotel pun menurun drastis.
“Kami sangat bergantung pada tamu dari sektor pemerintahan atau perusahaan yang mengadakan acara. Kalau itu hilang, okupansi kami terkena imbasnya,” tambahnya.
Baca juga: Buka Puasa di Neo Aston Kupang, Dapatkan Doorprize Voucher Makan Satu Tahun
Meski menghadapi situasi sulit, Freiny dan timnya tidak tinggal diam. Sebagai Sales & Marketing Manager, ia telah menerapkan sejumlah strategi untuk memitigasi dampak tersebut.
Namun, ia mengakui bahwa hasilnya masih terbatas.
“Setiap perusahaan punya kebijakan dan strategi masing-masing. Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi di Kupang, MICE tetap jadi tulang punggung perhotelan,” ujarnya.
Langkah yang Telah Diambil
Pertama, mengembangkan strategi pemasaran. Freiny fokus pada pemasaran digital, seperti optimasi mesin pencari (SEO) untuk meningkatkan visibilitas hotel di Google, iklan online melalui Google Ads dan Instagram Ads, serta email marketing untuk menjangkau pelanggan lama dan calon tamu baru.
“Kami juga aktif di media sosial untuk promosi dan berinteraksi dengan tamu,” tambahnya.
Kedua, mengembangkan produk dan layanan. Hotel NEO Kupang by Aston mulai menawarkan layanan khusus, seperti paket spa atau pengalaman kuliner lokal, untuk menarik segmen tamu yang lebih luas.
Ketiga, memperluas kerjasama. Hotel Neo juga menggandeng agen perjalanan dan mengikuti pameran pariwisata untuk mempromosikan hotel.
“Kami berharap kerjasama ini bisa membawa tamu baru dan meningkatkan pendapatan,” katanya.(Uan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.