Ramadan 2025
Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Wirid ke Warid
Allah SWT memberi Warid untuk melepaskanmu dari penjara wujud ke alam syuhud (penyaksian).
Oleh: Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
POS-KUPANG.COM - Wirid dan Warid berasal dari akar kata yang sama, yaitu warada-yaridu, yang berarti menemukan.
Wirid dibedakan dan zikir. Zukir adalah amalan berupa penyebutan atau mengingat nama-nama Allah SWT.
Pemahaman seperti ini sama dengan Wirid. Hanya bedanya, Wirid sudah diatur jumlah, jenis bacaan, metode, dan waktu pembacaannya.
Wirid adalah amalan hati dan yang secara telaten dilakukan seorang arifin dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sedangkan Warid adalah efek atau bekas yang tertinggal di dalam bentuk suasana batin dan karakter setelah secara rutin mengamalkan Wirid.
Dengan demikian, sulit membayangkan adanya warid tanpa adanya Wirid yang diamalkan secara rutin. Warid adalah sesuatu yang datang dari hati berupa bisikan-bisikan yang terpuji, kemudian melahirkan ketenangan batin.
Baca juga: Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Syariah ke Hakikat
Kehadirannya bukan karena disengaja tetapi lebih merupakan anugrah Allah SWT. Jika seseorang telah melakukan dosa maka biasanya akan menimbulkan kegelisahan dan rasa serba salah, yang dampaknya dapat dibaca oleh orang lain.
Sebaliknya Warid adalah suasana ketenangan dan kejernihan batin yang dirasakan seseorang sebagai efek dari amalan zikir dan Wirid.
Ibnu 'Athaillah mengatakan: “Janganlah kita menganggap rendah hamba yang memiliki Wirid dan ibadah tertentu, karena keduanya memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah.”
Ia menambahkan: “Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga wiridnya, dan dilanggengkan-Nya dalam keadaan demikian, namun lama ia tidak mendapatkan pertolongan-Nya, maka jangan sampai engkau meremehkan apa yang Allah telah berikan kepadanya, hanya karena engkau belum melihat tanda-tanda orang 'arif ataupun cahaya indah seorang pencinta Allah pada diri hamba itu. Kalaulah bukan karunia berupa warid, tentu tidak akan ada Wirid.”
Baca juga: Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Sugesti Setan ke Sugesti Malaikat
Warid pengertiannya lebih umum daripada khawatir (bisikan) karena khawatir hanya khusus dalam bentuk informasi, pesan-pesan, bisikan, inspirasi atau apa yang terkandung dalam suatu makna. Warid bisa berupa kehadiran kesenangan, kelapangan (basth), dan berbagai rasa yang terkandung dalam suatu makna.
Warid merupakan pemberian Allah yang berupa petunjuk, cahaya ilahi, kesenangan dalam beribadah. Allah SWT memberi Warid untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman dunia dan memerdekakanmu dari pada diperbudak oleh makhluk apapun.
Untuk melepaskan diri hamba dari sifat-sifat wujud yang terbatas untuk kemudian menyaksikan kebesaran Allah SWT yang tidak terbatas, sehingga bisa melupakan yang selain-Nya.
Allah SWT memberi Warid untuk melepaskanmu dari penjara wujud ke alam syuhud (penyaksian).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.