Pratisara Bumi Foundation Jembatani 12 UMKM di Flores dengan Investor

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Pratisara Bumi Foundation sukses menyelenggarakan pitching untuk menjembatani 12 UMKM di Pulau Flores, NTT, dengan para investor, dalam acara Flores Lestari Market Day di Pusat Layanan Unit Terpadu (PLUT), Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Acara ini merupakan penutup rangkaian program Scale Green Flores sejak Oktober 2024 lalu. Program tersebut didukung Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui program Alumni Engagement Innovation Fund (AEIF), Pratisara Bumi Foundation, bersama Kampus Tanpa Dinding (KTD), telah mendampingi wirausaha muda Flores ini dalam mentransformasi usaha rintisan mereka agar menjadi usaha lestari yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Maria Agustin Co-Founder dari Pratisara Bumi Foundation mengatakan, program ini bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput, dengan harapan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi orang muda dan perempuan di NTT.

"Melalui Flores Lestari Market Day kami berharap dapat membuka peluang bagi para mitra ekosistem dalam memberikan dialog bagi pelaku usaha lestari agar mampu bermitra dengan berbagai macam pemangku kepentingan sekaligus menunjukkan kesiapan pasar yang tersedia," ujar Maria, dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025).

Dalam kegiatan tersebut, setiap peserta diberikan waktu  3 menit untuk bercerita dan mempresentasikan keunggulan dari usahanya yang dinilai langsung oleh juri panelis Aristyo Rahadian Wijaya dari Koalisi Ekonomi Membumi, Priska Elisabeth dari ANGIN, Yohana Tamara Yunisa dari Kalara Borneo, dan Imelda Erlin Dugis selaku Aktivis dan Penggerak UMKM Labuan Bajo.

Setelah selesai menampilkan pitching bisnis, peserta selanjutnya memamerkan produknya langsung kepada para tamu undangan dan pengunjung dalam sesi Market Day. Selain sesi pitching, setiap tim juga dinilai berdasarkan proposal bisnis, produk, dan keterlibatan mereka selama program.

Ireneus salah satu pelaku UMKM Delawa Coffe mengaku mendapat banyak ilmu selama mengikuti Program Scale Green Flores. Delawa Coffee, sebuah usaha biji kopi Arabika dan Robusta berkelanjutan asal Waso, Manggarai, yang menjadi pemenang pertama program Scale Green Flores.

"Melalui program ini, saya dan tim merasakan dampak positif bagi Delawa Coffee. Mulai dari pendampingan dalam pelaporan keuangan, hingga branding usaha, membuat kami lebih percaya diri sehingga membantu usaha kami dalam menemukan jati diri," ungkapnya.

Melalui kegiatan Market Day, kami memperoleh respon yang cukup bagus dimana kami berkesempatan berdiskusi dengan mitra-mitra potensial," tambahnya.

Melalui acara Flores Lestari Market Day, total hadiah sebesar Rp72,500,000 telah dihibahkan kepada lima usaha terpilih. Menyusul Delawa Coffee, bisnis yang telah memberdayakan 33 orang petani mete di Desa Repi, Manggarai Barat, Kameku, menjadi pemenang kedua dan booth terfavorit.

Dilanjutkan dengan Ikat Flores Creative sebagai pemenang ketiga dengan bisnis yang memproduksi tenun ikat tradisional menggunakan bahan-bahan alami asli Flores ramah lingkungan. Sementara Aroma Tani Vanili dan Bracha Harvest, berhasil meraih juara harapan satu dan dua.

Selain hadiah utama, Scale Green Flores juga memberikan penghargaan khusus kepada usaha, Wetan Helero, sebuah bisnis pangan lokal asli Desa Hewa, Kabupaten Flores Timur, karena tetap semangat mengikuti program Scale Green Flores hingga akhir walau masih di lokasi pengungsian bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (eto)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS