Gempa Bumi dan Tsunami

BMKG Ingatkan Waspada Gempa dan Tsunami saat Mudik Lebaran 2025,Ini 9 Hal Penting Perlu Diperhatikan

BMKG ingatkan Waspada gempa bumi dan tsunami saat Mudik Lebaran 2025,Ini 9 Hal Penting perlu diperhatikan pemudik

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS
WASPADA GEMPA DAN TSUNAMI - Ilustrasi gempa bumi. BMKG Ingatkan Waspada Gempa dan Tsunami saat Mudik Lebaran 2025,Ini 9 Hal Penting Perlu Diperhatikan Pemudik. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan pemudik waspada gempa bumi dan tsunami saat Mudik Lebaran 2025.

BMKG memprediksi ada sejumlah wilayah berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami saat Mudik Lebaran 2025.

Pemerintah memprediksi arus mudik lebaran tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Moda transportasi darat diprediksi akan mendominasi perjalanan pemudik menuju daerah rawan gempa, seperti Pulau Jawa yang memiliki 25 segmen sesar, zona Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki 49 segmen sesar, serta zona Sumatra yang memiliki 56 segmen sesar.

Berikut 9 Hal Penting yang perlu diperhatikan pemudik

Baca juga: Warga Flotim Waspada Gunung Lewotobi Alami 7 Kali Gempa, Asap Kawah Utama Capai 1000 Meter 

Setidaknya ada sembilan hal penting yang perlu dipahami oleh pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran, yaitu:

1.Gempa kuat dapat memicu rekahan permukaan (surface rupture) jalan raya akibat pergeseran tiba-tiba jalur sesar aktif.

2.Pemudik perlu mengenali sebaran sesar aktif di sepanjang jalur mudik.

Jalan raya juga dapat terbelah (ground failure) akibat tanah lunak yang berguncang kuat saat gempa. Pemudik perlu berhati-hati jika terus melanjutkan perjalanan atau mencari jalur mudik alternatif.

3.Gempa kuat dapat memicu terjadinya likuifaksi di jalan raya. Pemudik perlu mengenali zona rawan likuifaksi di sepanjang jalur mudik.

4.Guncangan gempa di jalan raya saat rombongan kendaraan berjalan beriringan berpotensi menyebabkan tabrakan atau benturan antar kendaraan. Pemudik harus selalu mempertahankan jarak aman antar kendaraan.

5.Guncangan gempa saat kendaraan melaju kencang dapat menyebabkan roda selip tanpa kendali, kendaraan terlempar, dan terbalik. Jika merasakan guncangan tak lazim, pemudik harus segera memperlambat kendaraan, menepi, dan berhenti di jalur aman.

Baca juga: BMKG Catat Gempa Bumi M 4.6 Guncang Larantuka NTT Senin Pagi, Berikut Pusat Gempa dan Kedalamannya

6.Gempa kuat dapat merobohkan bangunan di tepi jalan, seperti pagar tembok, gapura, monumen, baliho, dan jalur kabel listrik yang dapat menimpa kendaraan. Pemudik perlu memastikan lokasi pemberhentian kendaraan aman.

7.Gempa kuat bahkan dapat merusak atau meruntuhkan struktur jalan layang (flyover) yang sedang dilalui banyak kendaraan. Pemudik harus memastikan kendaraan berhenti di tempat yang aman dan tidak terjatuh dari ketinggian.

8.Gempa yang mengguncang kawasan perbukitan dapat memicu longsoran tebing dan runtuhan batu. Pemudik sebaiknya tidak melintasi kawasan perbukitan pasca gempa kuat atau saat hujan deras.

9.Gempa dangkal yang berpusat di laut dapat memicu tsunami yang berpotensi melanda jalur mudik yang sejajar dengan pantai rawan tsunami. Pemudik wajib memiliki aplikasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami BMKG serta menghindari jalur pantai saat peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved