Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Jumat 21 Maret 2025, Allah Tidak Menyayangkan Anak-Nya
Tetapi Ia juga berkata, di dalam semuanya itu kita lebih dari pemenang, karena Ia tetap mengasihi kita dan kita tidak akan dipisahkan dari kasih-Nya.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 21 Maret 2025 dengan judul Allah Tidak Menyayangkan Anak-Nya.
Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Roma 8-31-39.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 20 Maret 2025, Kristus Mendamaikan Kita Dengan Bapa
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2025.
Tema Bulan Maret 2023, Menghayati Sengsara Yesus: Merengkuh Kerapuhan Hidup.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Kita dapat memberikan sesuatu kepada orang lain, tetapi apakah kita rela memberikan sesuatu yang berharga untuk orang lain?
Sebaliknya, Allah sudah memberikan satu-satunya yang paling berharga untuk kita, maka Ia pasti berkenan memberikan apa pun yang lainnya untuk kita. Betapa beruntungnya kita dapat menikmati segala yang baik dari Allah.
Pertama, hal tersulit sudah dilakukan Allah bagi kita manusia, maka semua hal lain yang mudah, pasti dilakukan-Nya juga. Sulit yang dimaksudkan di sini bukan dalam pengertian tidak mampu dilakukan.
Allah berkuasa melakukan apa pun juga, tetapi hal menyerahkan Anak satu-satunya ke tangan manusia berdosa, membiarkan-Nya menderita sampai mati, ini bukanlah hal yang sepele bagi Allah Bapa.
Tetapi komitmen penuh dari Allah Bapa untuk memberikan segala sesuatu yang baik kepada manusia tentu lebih mudah dari pada mengorbankan Anak-Nya bagi kita semua.
Ketika Anak satu-satu-Nya sudah diberikan, maka Allah tidak mungkin menahan yang baik untuk kita.
Kedua, Allah tetap berkenan berbuat baik kepada kita walaupun Anak Tunggal-Nya dibuat menderita dan mati oleh kita. Allah masih berkenan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita.
Tetapi apa yang dimaksudkan “segala sesuatu”? Tentu bukan hidup yang mudah, nyaman, tanpa musuh. Malah Ia mengizinkan kita masih dapat mengalami penderitaan, pendindasan, aniaya, sakit, kelaparan, dan sebagainya.
Tetapi Ia juga berkata, di dalam semuanya itu kita lebih dari pemenang, karena Ia tetap mengasihi kita dan kita tidak akan dipisahkan dari kasih-Nya.
“Segala sesuatu” ialah kelimpahan dan kekurangan, termasuk di dalamnya kemampuan untuk tetap kuat dan bersukacita karena sesungguhnya kita lebih dari pemenang, yang menikmati sukacita walaupun tampaknya kita kalah di dunia ini dibandingkan orang-orang fasik.
Segala yang kita butuhkan yang dikaruniakan Allah bagi kita bukan hanya keamanan dan kenyamanan, melainkan kemampuan untuk menjalani hidup yang serupa dengan yang dialami oleh Anak Tunggal Allah. Amin! (*)
Peganglah janji Tuhan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.