Rote Ndao Terkini
Wakil Bupati Rote Ndao Puji Semangat Petani dan Siap Tuntaskan Masalah Kerusakan Bendungan
Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan merasa bangga dengan semangat dan perjuangan petani di Kompleks Persawahan Delahu.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan merasa bangga dengan semangat dan perjuangan petani di Kompleks Persawahan Delahu, Desa Persiapan Daifadin, Kecamatan Rote Tengah.
Karena itu, Wabup Apremoi akan menuntaskan persoalan irigasi yang dihadapi para petani. Kemudian persoalan Bendungan Bapalama yang mencakup kerusakan spillway dan intake.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara budaya Papadak atau Hoholok untuk menjaga keseimbangan lingkungan di wilayah setempat, Rabu (19/3/2025).
Turut mendampingi Apremoi dalam momen itu, DPRD Provinsi NTT, Simson Polin, Kasat Pol PP Rote Ndao, Yeskial Mesakh dan Plt. Camat Rote Tengah, Adibu Papa Dethan serta penyuluh pertanian.
"Mama wakil senang hari ini ada di tengah-tengah masyarakat. Mama wakil datang di sini karena sayang bapak mama semua dan pernah merasakan bahwa hidup petani itu seperti apa," tutur Apremoi.
Ia merasa bangga dengan para petani di Delahu karena dengan keterbatasan yang ada, para petani berjuang melalui swadaya, membuat saluran irigasi sehingga air bisa mengalir ke sawah-sawah.
"Kalau bapak mama tidak punya ide, di dalam diri tidak ada mental petani yang sukses, maka pasti bendungan itu ada, tetapi manfaatnya tidak terasa," puji Apremoi.
Ia mengemukakan, dirinya telah melihat langsung kerusakan Bendungan Bapalama dan telah berkomunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
"Mama wakil tadi sudah komunikasi, kami sudah berbincang banyak dengan balai besar, puji Tuhan, kita segera usulkan masalah ini dan akan kita kawal.
Dan mama wakil pastikan apa yang menjadi persoalan masyarakat di tempat ini harus dituntaskan," lugas Apremoi.
Masalah ini menurut dia, harus segera dituntaskan, demi kesejahteraan 300 lebih jiwa dengan lahan seluas 80 hektare yang ada di kompleks persawahan Delahu.
Dijelaskan lebih lanjut, soal ketahanan pangan yang diprioritaskan Presiden Prabowo, bendungan yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Sejatinya, kata Apremoi, dalam satu tahun, petani harus memanen padi dua kali. Ia menyarankan petani, apabila bendungan dan saluran irigasi sudah diperbaiki, maka perlu menanam juga tanaman holtikultura.
"Selain sawah, bapak mama juga perlu tanam jagung, kacang, bawang dan lain sebagainya. Tadi ada beberapa pesan juga yang disampaikan oleh orang balai bahwa kebanyakan permasalahan yang ditemukan di lapangan, masyarakat tidak menghargai apa yang sudah dikasih oleh pemerintah," usulnya.
Sehingga, dia menegaskan, masyarakat perlu menyambut baik apa yang sudah diberikan oleh pemerintah.
"Nanti hari Jumat saya ke Kupang, saya akan ketemu lagi dengan orang balai. Bapak bupati juga sudah ketemu dan kepala balai berjanji bahwa setelah Ramadan, beliau akan datang ke Rote dan akan berkunjung lagi ke tempat ini. Bapak bupati juga akan berkunjung lagi ke tempat ini," tukas Apremoi.
Ia juga meminta doa dari para petani untuk kelancaran tugas selama lima tahun ke depan dan mengajak petani untuk bersyukur atas berkat Tuhan yang telah diberikan.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi NTT, Simson Polin, menuturkan, selepas reses di Daifadin, dirinya mendengarkan banyak keluhan dari masyarakat soal kerusakan Bendungan Bapalama.
Sebab itu, hari ini dirinya langsung membuktikan kepada masyarakat untuk turun langsung bersama pemerintah daerah dan mengecek kerusakan bendungan tersebut.
"Setelah ini bapak kepala balai datang, kita akan turun lagi ke sini. Saya sangat apresiasi bapak mama petani di sini karena begitu semangat bekerja," ucap Simson.
Ia pun menyayangkan infrastruktur yang ada, namun tidak menunjang produktivitas para petani.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak balai di Kupang. Saya akan dorong dari provinsi lagi, ketika tanggal 24 nanti kami kembali reses, akan saya sampaikan di paripurna tentang apa yang kita temukan di lapangan hari ini agar ditindaklanjuti," terang Simson.
Menurut dia, kerusakan bendungan dan irigasi di Bapalama ini sangat urgen, mengingat program Presiden Prabowo untuk swasembada pangan, sehingga masalah yang dihadapi petani perlu dituntaskan.
"Tentu kemarin reses, saya juga temukan ada yang mengeluh tentang pupuk. Ini juga menjadi persoalan bersama yang kita hadapi. Saya percaya kalau kita bergandengan tangan, berkolaborasi dengan baik dengan semua pemangku kepentingan yang ada, maka persoalan tentang pupuk dan infrastruktur yang rusak bisa diselesaikan," jelas Simson. (rio)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.