Sumba Barat Daya Terkini

Respon Laporan Warga Soal Dana Desa, DPRD dan Inspektorat Turun ke Desa Panenggo Ede

Laporan tu tidak hanya menyasar DPRD Sumba Barat Daya  saja tetapi juga ke Polres SBD, Kejaksaan Negeri Sumba Barat hingga Ombudsman NTT

Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
KUNJUNGAN KERJA - Tim.anggota DPRD Sumba Barat Daya bersama Inspektorat melakukan kunker ke Desa Panengo Ede, SBD untuk mengkonfirmasi laporan masyarakat atas dugaan penyelewenangan dana desa oleh Kades Panenggo Ede, Marthen Mete. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Tim anggota DPRD Sumba Barat Daya bersama Inspektorat melakukan kunjungan kerja ke Desa Panenggo Ede, Kecamatan Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya, Rabu (12/3/2025).

Kunjungan kerja DPRD Sumba Barat Daya bersama Inspektorat ini merespons laporan masyarakat atas dugaan penyelewengan dana desa oleh Kepala Desa Panengge Ede, Marthen Mete.

Ketua Komisi 1 DPRD Sumba Barat Daya,  Oktavianus Dappa Talu mengawali pertemuan yang dihadiri
Kepala Desa Panenggo Ede, Marthen Mete dan masyarakat termasuk masyarakat pelapor, menegaskan kedatangan anggota DPRD Sumba Barat Daya ini bertujuan mengkonfirmasi laporan yang telah diterima DPRD belum lama ini terkait dana desa yang disinyalir disalahgunakan.

Laporan tu tidak hanya menyasar DPRD Sumba Barat Daya  saja tetapi juga ke Polres SBD, Kejaksaan Negeri Sumba Barat hingga Ombudsman NTT. 

“Kami ingin mendapatkan klarifikasi langsung dari kepala desa terkait penggunaan desa yang dipermasalahkan masyarakat. Kami mau agar persoalan ini bisa tuntas dengan bersama mencari solusi,” ujarnya.

Baca juga: Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonnu Wulla Perintahkan Kepala Desa Buka Kantor Desa dan Layani Masyarakat

Karena itu, DPRD Sumba Barat Daya meminta para kepala desa bersama seluruh perangkat desa agar mengelola dana desa secara baik demi kemajuan desa itu.

Kepala Inspektorat Theofilus Natara melakukan dialog langsung dengan Kades Marthen Mete.  Dalam dialog yang diikuti puluhan  masyarakat, Kepala Inspektorat, Theofilus Natara,  menanyakan soal kebenaran informasi pengadaan meteran di tahun 2021.

Terhadap hal iitu  Kepala Desa Panengge Ede, Marthen Mete mengatakan  pihaknya hingga kini belum melakukan pengadaan meteran sebanyak 30 buah sebagaimana yang dianggarkan dalam APBDes.

Selain meteran listrik, pengerjaan lainnya yang diduga bermasalah adalah pengerjaan jalan di tahun 2024 dengan panjang 1.700 meter yang ia sebut sedang dikerjakan sekarang.

Namun, pernyataan ini langsung mendapat tanggapan dari Inspektur Theofilus Natara yang menilai  proyek tersebut baru saja dikerjakan.

“Saya melihat ada bekas roda ekskavator di lokasi. Mengapa pengerjaan baru dilakukan sekarang, padahal dananya sudah cair sejak Desember?” tanya Theofilus. Terhadap pertanyaan itu,

Menjawab hal tersebut, Kades Marthen beralasan pengerjaan itu baru dimulai karena kondisi cuaca  tidak mendukung saat awal perencanaan.

Sementara itu  sejumlah perangkat desa mengungkapkan bahwa mereka jarang dilibatkan dalam kegiatan desa.

Sekretaris Desa Panenggo  Ede, Philipus Pati Hona dalam kesempatan itu  mengaku  banyak program desa yang berjalan tanpa koordinasi dengan aparatur desa.

“Kami tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan atau pelaksanaan kegiatan desa. Tiba-tiba ada program yang sudah berjalan tanpa sepengetahuan kami,” ungkap Philipus.

Karena itu berharap ke depan, pelaksanaan kegiatan desa hensaknya melibatkan staf desa dan masyarakat. (pet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved