NTT Terkini 

Transformasi 600 Poktan dan Gapoktan Kehutanan di NTT jadi Koperasi Merah Putih 

Rencana kerja mencakup pembuatan peta potensi koperasi, penyusunan modul pelatihan, sosialisasi, serta pendampingan kelembagaan. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
KOPERASI - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian menyebut ada 600 kelompok tani dan gabungan kelompok tani kehutanan yang bersiap transformasi ke Koperasi Desa Merah Putih. 

“Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga aparat desa, sangat penting untuk mewujudkan koperasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya. 

Dia berkata, transformasi ini tidak hanya menghadirkan peluang ekonomi baru, tetapi juga menyiratkan komitmen pemerintah untuk menyempurnakan pengelolaan sumber daya alam melalui pemberdayaan masyarakat lokal. 

"Sebuah terobosan yang diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia," katanya.

Pada tempat terpisah, Gubernur NTT Melki Laka Lena melaunching Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba bertempat di TPI Oeba Kota Kupang.

Melalui Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba ini, tangkapan para nelayan bisa disimpan kemudian diolah, dan dipasarkan dengan harga yang menguntungkan bagi para nelayan dengan dukungan pembiayaan dari koperasi. 

"Jadi disini kita laksanakan amanat bapak Presiden Prabowo melalui pembentukan Koperasi Merah Putih dengan manfaatkan potensi perikanan dan kelautan yang kita miliki disini,” kata Melki, Rabu siang. 

Waketum DPP Golkar itu menyebut, NTT kemungkinan menjadi Provinsi Pertama yang melaksanakan arahan Presiden Prabowo untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. 

Presiden Prabowo, kata dia, ingin agar ekonomi bangsa Indonesia dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya Koperasi Merah Putih ini maka akan membantu tercapainya pemerataan ekonomi dan kesejahteraan yang adil bagi semua orang.

Hadirnya Koperasi Merah Putih ini, diharapkan dapat membantu masyarakat desa terutama dalam memperpendek rantai pasok dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa. 

Selain menggerakkan ekonomi, Koperasi ini juga diharapkan dapat menjadi agregator untuk mendorong peningkatan harga produk pertanian/perikanan masyarakat. 

Sekaligus, menjadi stabilisator bagi inflasi serta mengatasi jeratan tengkulak, rentenir dan pinjaman online (pinjol) yang selama ini banyak membebankan dan menjerat masyarakat. 

Ke depan, pemerintah sudah mempersiapkan kurang lebih 5 miliar untuk setiap Koperasi Merah Putih guna mendukung urusan produksi, urusan pengolahan dan pemasaran serta biaya hidup. 

"Pada kesempatan ini saya juga menitipkan pesan kepada pengurus Koperasi ini agar dapat bekerja secara bertanggung jawab dan profesional. Sehingga kehadiran koperasi dapat berkembang dengan baik serta dapat membantu para nelayan dan masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Melki. 

Melki mengingatkan, pengurus Koperasi dari Ketua dan jajarannya harus profesional dan menjadi contoh terkait kemandirian, sukarela, gotong royong. Sehingga manfaat dari koperasi ini dapat membawa peningkatan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan. 

Kebijakan strategis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini akan disinkronisasikan dan didukung dengan salah satu program strategis beliau bersama Wakil Gubernur Johanis Asadoma yaitu Satu Desa Satu Produk Unggulan (One Village One Product /OVOP).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved