Ende Terkini

Soal Koperasi Desa Merah Putih, Bupati Ende Sebut Lebih Suka BUMDes daripada Koperasi

Menurut dia, masyarakat lebih menerima kehadiran BUMDes sebagai badan usaha yang mengelola potensi desa daripada harus meminjam di koperasi.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Soal Koperasi Desa Merah Putih, Bupati Ende Sebut Lebih Suka BUMDes daripada Koperasi
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
BUPATI ENDE - Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda saat diwawancarai wartawan usai mengikuti agenda resmi pemerintah yakni rapat paripurna penyampaian pidato perdana bupati Ende masa jabatan 2025-2030 di Kantor DRPD Kabupaten Ende.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Provinsi Nusa Tenggara Timur bakal menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengimplementasikan program koperasi desa merah putih yang merupakan program inisiatif Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu ditandai dengan pertemuan antara Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi baru-baru ini di Jakarta.

Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (9/3/2025) mengaku belum mendapat arahan dari Gubernur NTT, Melki Laka Lena terkait pembentukan koperasi desa merah putih di semua desa di Kabupaten Ende.

"Memang saya belum dapat arahan yang detail soal itu tapi apa yang disampaikan oleh gubernur itu kita kabupaten akan menyesuaikan," ujar Bupati Yosef Badeoda.

Lebih jauh, Bupati Yosef Badeoda menilai, kehadiran koperasi-koperasi di Kabupaten Ende selama ini menjadi dilematis karena meskipun masyarakat membutuhkan kehadiran koperasi tetapi masyarakat jadinya lebih suka berhutang daripada menabung.

Baca juga: Camat Wewaria Ende Akui Kondisi Kali Lowolaka Sering jadi Usulan Prioritas

Akhirnya, lanjut dia, banyak masyarakat yang tersandera untuk berbelanja dengan menggunakan dana pinjaman koperasi.

"Akhirnya setiap hari mereka ditagih, kadang-kadang mereka harus kabur dan segala macam, menjadi persoalan sosial juga untuk masyarakat Ende ini, kita kan sudah punya koperasi yang banyak sekali dan masyarakat terjebak didalam situ, dengan Dinas Koperasi nanti saya akan tegaskan untuk mengurangi belanjanya, lebih fokus pada menabung, jangan sampai masyarakat jadi konsumtif," jelas Yosef Badeoda.

Hadirnya koperasi desa merah putih di setiap desa di Kabupaten Ende, kata dia, nanti diikuti dengan fasilitas seperti gudang, truk pengangkut dan fasilitas lainya.

Meski demikian, orang nomor satu di Kabupaten Ende ini lebih mendorong pemberdayaan dan peningkatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang selama ini sudah berjalan di beberapa desa.

Menurut dia, masyarakat lebih menerima kehadiran BUMDes sebagai badan usaha yang mengelola potensi desa daripada harus meminjam di koperasi.

"Dengan koperasi itu orang lebih banyak gunakan untuk pinjaman kalau BUMDes itu dia mengelola diri sendiri untuk cari uang," tegas Yosef Badeoda.

Soal kehadiran koperasi desa merah putih ditengah  program Bupati Yosef Badeoda dan Wakil Bupati drg Domi Mere yang akan meningkatkan pemberdayaan BUMDes, jelas Yosef Badeoda kehadiran koperasi desa merah putih hanya sebagai wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi.

"Saya lebih memilih untuk berdayakan BUMDes, kalau kemudian bentuk lagi koperasi sementara nama koperasi di Ende ini sudah dianggap koperasi ini tempat untuk pinjam uang, sementara yang kita harapkan dengan koperasi ini orang bisa menabung, mengelola keuangan dengan baik. Nah saya kira buat apa kita punya BUMDes yang saya lihat kurang sekali diberdayakan untuk semua desa yang ada di NTT," terang Yosef Badeoda.

Jadi menurut dia, pembentukan koperasi desa merah putih akan tidak efektif. Menurut dia, peningkatan dan pemberdayaan BUMDes di setiap desa di Kabupaten Ende akan lebih membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved