Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Senin 10 Maret 2025, Penderitaan Yang Menyembuhkan
Tetapi rasul Petrus mengingatkan bahwa itulah salib yang harus mereka tanggung, sebagaimana Yesus Kristus pun sudah menanggung salib.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 10 Maret 2025 dengan judul Penderitaan Yang Menyembuhkan.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab 1Petrus 2:18-25.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 9 Maret 2025, Yesus Menderita Karena Dosaku
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2025.
Tema Bulan Maret 2023, Menghayati Sengsara Yesus: Merengkuh Kerapuhan Hidup.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Surat ini ditujukan kepada orang Kristen-Yahudi yang berada di perantauan dengan tujuan agar mereka hidup dalam ketaatan kepada Yesus Kristus dan menjaga kekudusan oleh darah Kristus.
Dalam suratnya, rasul Petrus menyiratkan adanya penderitaan yang harus dialami oleh orang-orang Kristen dengan status hamba.
Untuk menguatkan iman mereka, ia mengajak mereka mengarahkan hati kepada penderitaan Yesus Kristus.
Pertama, dalam penderitaan, tampaknya para hamba mempertentangkan ketaatan kepada kehendak Allah dan ketaatan kepada para tuan mereka.
Pada zaman itu, perbudakan merupakan sesuatu yang wajar dan para tuan memperlakukan hambanya dengan sesuka hati.
Perlakuan buruk para tuan membentuk hati yang ingin memberontak dalam diri para hamba.
Tetapi rasul Petrus mengingatkan bahwa itulah salib yang harus mereka tanggung, sebagaimana Yesus Kristus pun sudah menanggung salib.
Jangan ada pemberontakan ataupun sikap kurang hormat. Kedua, salib tanda penderitaan harus dipikul dengan hati yang sabar dan tetap berbuat baik. Pada dasarnya semua manusia berdosa tidak mampu berbuat baik.
Jika dimaki pasti akan membalas. Karena itu orang percaya tidak diajarkan untuk menjadi benar dengan perbuatan baik versi diri sendiri.
Berbuat baik sambil masih membalas kejahatan, bukanlah kebaikan sejati.
Perbuatan baik yang benar ialah yang dilakukan dengan meneladani dan mengikuti jejak Yesus, yaitu tetap baik walaupun menderita dicaci maki dan dibenci tanpa alasan.
Ketaatan Yesus kepada kehendak Allah Bapa menyatakan karakter Anak Allah yang mengasihi Bapa-Nya. Kesabaran-Nya menerima semua perlakuan jahat manusia menyatakan isi hati Allah Bapa kepada manusia berdosa.
Karakter inilah yang perlu ditumbuhkan dalam diri setiap orang percaya ketika harus menanggung penderitaan sebab di dalamnya ada anugerah Allah yang memampukan kita untuk menanggungnya.
Penderitaan itu tidak menyebabkan sakit, tetapi sebaliknya oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Amin!
Jika saudara harus menderita karena perbuatan orang lain, Ingatlah Yesus. Penderitaan-Nya menjadi teladan dan jejak bagimu.
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.