Breaking News

Kota Kupang Terkini

Kekurangan Ruang Belajar, Pihak SD Inpres Naimata Kota Kupang Jalankan KBM Tiga Shift Pembelajaran 

Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kupang ini memiliki 510 siswa dan 38 orang guru termasuk pegawai.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
RUANG BELAJAR- Kekurangan ruang belajar di SD Inpres Naimata, Kota Kupang membuat kepala sekolah dan guru berinisiatif membagi dua ruangan yaitu ruang kelas dan perpustakaan 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG, KUPANG - SDI Naimata, Kecamatan Maulafa Kota Kupang sejak 2022 mengalami  kekurangan ruang belajar.

Langkah yang dilakukan pihak sekolah terpaksa menjalankan tiga sift pembelajaran bagi peserta didik.

Saat ini SDI Naimata memiliki 10 ruang kelas. Dari 10 ruangan tersebut, dua ruangan lainnya dipakai untuk ruang tamu dan ruang guru. Sehingga ruangan belajar yang efektif hanya delapan ruangan.

Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kupang ini memiliki 510 siswa dan 38 orang guru termasuk pegawai.

Kepala SD Inpres Naimata, Theresia Peni Leuwayang S. Pd, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (7/3/2025) mengatakan kekurangan ruangan ini sangat mengganggu efektivitas proses belajar mengajar.

"Awalnya kami siswa tidak terlalu banyak, sehingga delapan ruangan cukup untuk kami pakai. Namun Naimata semakin ramai, anak-anak dengan semangat sekolah yang tinggi, akhirnya jumlah siswa membludak," ujarnya.

Selain itu, pembagian shift ini berdampak pada kebersihan dan keamanan sekolah. Petugas kebersihan dan keamanan tidak bekerja hingga shift ketiga berakhir.

Baca juga: Ini Harapan LPM Kelurahan Naimata Kota Kupang Saat Musrenbang

Sekolah ini memiliki 21 rombongan belajar yang selama dua tahun terakhir ini hanya menggunakan delapan ruangan belajar. 

Selain itu, perpustakaan sekolah juga diubah menjadi dua ruangan yaitu sebagai perpustakaan dan ruang kelas IId dan IVd. Satu ruangan biasa untuk dua sampai tiga rombel.

Penerapan shift di sekolah ini dijalankan pertukaran ketika kelas sebelumnya selesai kelas. Di pagi hari, Kelas 1A, 1B, 1C, 5A, 5C, 6A, 6B, 6C.

Pukul 10.00 Wita, ketika kelas 1 pulang, kelas  2A, 2B, 2C, 2D, bergantian masuk untuk belajar.

Pada pukul 12.15 Wita ketika kelas 5 dan 6 pulang, kelas 3A, 3B, 3C,3D dan Kelas 4A, 4B, 4C, 4D yang masuk untuk belajar.

Theresia mengaku melelahkan ketika mengurus shift hingga sore hari, apalagi jika ada guru yang tidak masuk dan harus mengawasi anak-anak hingga selesai semua shift.

Menurutnya, luas lahan sekolah ini sebesar 16.420 cm2, masih banyak lahan yang bisa digunakan untuk penambahan fasilitas kelas.

Baca juga: Camat Maulafa Lantik Badan Pengurus RT dan RW Kelurahan Naimata, Kota Kupang

Terkait realisasi dana BOS, sekolah ini dengan jumlah siswa berjumlah 510 namun hanya terserap sebanyak 75 persen dari jumlah siswa.

"Data anak yg tidak lengkap menghambat proses dapodik. Sebagian besar mereka tidak ada akte kelahiran," ujarnya.

Ia menerangkan pihak sekolah juga aktif memfollow up setiap siswa yang belum ada kelengkapan datanya agar segera meinputnya ke dapodik.

Theresia berharap agar pemerintah memperhatikan sekolah ini bukan sekedar memberi janji. Ia terus mengimbau rekan guru untuk tidak boleh hanya diam menunggu.

"Sekolah ini sekolah pertama yang ada di Naimata, sehingga harapan masyarakat Naimata untuk pendidikan anak-anak disini," ujarnya.

Terkait pembangunan sekolah, SD Inpres Naimata akan mulai penggadaan ruang kelas pada bulan Mei oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Berkaitan dengan sanitasi, fasilitas toilet guru pegawai juga tidak mencukupi. Jumlah guru di sekolah ini berjumlah 38 orang harus menggunakan satu toilet. 

Baca juga: Kelurahan Naimata Sulit Dapat Lahan Sebagai TPS

Theresia mengungkapkan sambil menunggu realisasi pengadaan kelas, pihak sekolah akan mengupayakan berbagai cara untuk memberikan kenyamanan bagi siswa-siswi di sekolah.

"Gudang darurat di belakang perpustakaan kami buat bersama komite. Karena barang-barang tidak sekolah tidak bisa tertampung lagi di ruangan gudang sebelah toilet," ujarnya.

Ketika POS-KUPANG.COM tiba di sekolah, sudah memasuki shift kedua. Sekolah yang luas ini namun tampak sepi karena sebagian anak sudah pulang dan untuk shift ketiga siswa belum tiba. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved