Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 2 Maret 2025, Bapa Dalam Pengorbanan Anak Tunggal Allah.
Kedatangan Sang Anak menyatakan betapa Allah begitu mengasihi umat milik-Nya sehingga Ia tidak berkenan milik-Nya terlepas ke tangan para penjahat.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 2 Maret 2025 dengan judul Kasih Bapa Dalam Pengorbanan Anak Tunggal Allah.
Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Matius 21: 33-46.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 1 Maret 2025, Siap Hati untuk Masa Prapaskah
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2025.
Tema Bulan Maret 2023, Menghayati Sengsara Yesus: Merengkuh Kerapuhan Hidup.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Hari ini Gereja memulai peringatan kesengsaraan Yesus Kristus. Perenungan firman dimulai dari pengajaran Yesus sendiri tentang apa yang akan terjadi atas diri-Nya.
Yesus mengajar tentang kebun anggur yaitu umat yang dikasihi Allah (Yes. 5:1-7; Yer. 12:10).
Pemilik kebun menyewakan kebun kepada para penggarap (TB2: petani).
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 28 Februari 2025, Kerajaan Surga: Rumah Bapa
Sebagai pemilik, ia berhak mendapatkan bagian saat panen. Namun ketika hasil panen hendak diambil, para penggarap menolak menyerahkan. Mereka memperlakukan para hamba yang diutus dengan sangat buruk.
Bahkan anak sang pemilik pun diperlakukan dengan sama buruknya dan dibunuh. Penolakan ini menyatakan penolakan terhadap sang pemilik itu sendiri.
Pertama, perumpamaan ini mengingatkan kepada fakta sejarah perilaku buruk para pemimpin Israel, yaitu raja, iman dan para pembesar. Hal itu membuat para pemimpin agama Yahudi merasa tersindir (45-46).
Dengan keras Yesus mengajarkan bahwa para penggarap sangat jahat dengan menjadikan diri sebagai pemilik dan penguasa atas “kebun anggur” yaitu umat kepunyaan Allah, padahal mereka hanyalah pengelola, bukan pemilik.
Bukankah sebagai penggarap sebenarnya mereka juga pasti akan menerima bagian dari jerih lelah mereka?
Menolak memberikan hak Pemilik menyatakan kerapuhan manusia dalam sikap tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih kepada Pemilik.
Sikap ini menunjukkan mereka tidak layak menerima bagian dalam Kerajaan Allah.
Kedua, masih ada para hamba utusan Tuhan yang tahu diri bahwa mereka hanyalah hamba yang menerima tugas dari Tuhan dan rela menerima perlakuan buruk bahkan menjadi korban.
Mereka bukan gagal. Demikian juga Sang Anak yang dibunuh, bukan tanda Ia gagal mengambil milik Allah.
Kedatangan Sang Anak menyatakan betapa Allah begitu mengasihi umat milik-Nya sehingga Ia tidak berkenan milik-Nya terlepas ke tangan para penjahat.
Pengorbanan Sang Anak adalah wujud kasih Bapa bagi kita semua. Amin!
Si jahat berusaha menggagalkan Sang Anak. Tetapi, pengorbanan dan kesengsaraan Anak Allah adalah bukti ketaatan dan kasih-Nya kepada Sang Bapa, serta tanda kegagalan si jahat.
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.