KKB Papua
Baku Tembak dengan KKB Papua di Intan Jaya, Satgas Gabungan Tewaskan Joshua Maiseni
Adapun kontak bersenjata itu terjadi pada Kamis (27/2/2025) di Kampung Amesiga, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
“Sekira pukul 11.00 WIT ketika pengambilan logistik dilakukan di dekat Pos Titigi, Pratu llham Jaya yang berada di posisi terakhir terkena tembakan dari OPM,” ujarnya.
Pada pukul 11.10 WIT, pertolongan pertama dilakukan, tetapi Pratu llham tidak dapat diselamatkan. Pada pukul 11.20 WIT evakuasi jenazah dilakukan dengan kekuatan 12 orang.
“Aksi penembakan ini merupakan kejadian kedua kalinya dan menunjukkan pola serangan OPM yang memanfaatkan situasi saat anggota Satgas melaksanakan tugas,” katanya.
Kompol Subekti memperkirakan, penembakan dilakukan oleh kelompok yang dipimpin Joshua Maiseni. “Joshua Maiseni dan kawan-kawan masih berada di sekitar Kampung Titigi,” katanya.
Pengamat militer Made Supriatma mengatakan, korban terus berjatuhan di Papua baik di pihak TNI/Polri maupun TPNPB-OPM. Namun korban terbesar adalah masyarakat sipil.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita semua, jumlah orang yang tersingkir dari tempat tinggalnya menurut data pada awal 2023 sekitar 60 ribu. Mungkin sekarang lebih besar lagi mengingat perluasan wilayah konflik,” ujarnya.
Menurut Supriatma, konflik Papua menuntut pendekatan lain. Masalah IDPs (Internally Displaced Person), sebenarnya bukan masalah domestik Indonesia tapi bisa menjadi persoalan internasional.
“Negara-negara yang memiliki komitmen terhadap demokrasi dan HAM seharusnya bisa turun tangan secara langsung untuk membenahi soal ini. Konflik Papua tidak bisa dibiarkan berlarut terus-menerus, sebab akan menjadi masalah besar ke depannya,” demikian Supriatma.
Sementara itu, Aibon Kogoya, Komandan Makodam III Batalion Dulamo TPNPB Kabupaten Intan Jaya pun membenarkan keterlibatan pihaknya.
“Penembakan ini benar-benar dilakukan oleh saya dan anak buah saya, menembak satu anggota TNI dari Satgas Yonif Raider 509/ Balawara Kostrad, bagian dari Komando Operasi Habema di Pos Titigi,” kata Kogoya, Selasa (8/10/2024) silam.
Kogoya mengatakan, aksi yang dia dan pasukannya lakukan bukan untuk meminta sesuatu apa pun dari Indonesia, selain meminta Pemerintah RI berhenti membawa masuk investor atau perusahaan asing ke Papua.
Kemudian, menutup semua perusahaan yang sedang menggarap dan mencuri hasil kekayaan orang Asli Papua.
KKB Kabur dari Lapas
Dua hari sebelumnya, Pentolan KKB Papua lainnya, Penihas Heluka kabur dari Lapas Wamena, Kabupaten Jayawijaya Papua Pegunungan pada Selasa (25/2/2025) sore.
Penihas alias Kopi Tua Heluka menamakan dirinya sebagai Komandan Operasi dan Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.