Belu Terkini
Hari Pertama Makan Bergizi Gratis di SMA Bina Karya Atambua Gagal Akibat Keterlambatan Distribusi
MBG pada hari pertama. Namun, karena keterlambatan distribusi, para siswa terpaksa pulang sebelum menerima makanan.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto mulai dilaksanakan di Kabupaten Belu, Senin 17 Februari 2025.
Untuk tahap pertama, program ini menyasar delapan sekolah di Kecamatan Atambua Barat, mencakup jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA.
Pantauan POS-KUPANG.COM, program ini mendapat respons positif dari para siswa, guru dan orang tua karena dinilai bermanfaat bagi pemenuhan gizi peserta didik.
Namun, pada hari pertama pelaksanaannya, MBG di SMA Bina Karya Atambua gagal dilaksanakan akibat keterlambatan distribusi makanan.
Baca juga: Jalan Amblas di Nanaet Dubesi Belu, Hambat Mobilitas Warga
Sesuai jadwal, distribusi makanan bergizi seharusnya dilakukan antara pukul 09.00 hingga 10.00 Wita. Khusus di SMA Bina Karya makanan baru tiba di sekolah pada pukul 12.14 Wita, sementara para siswa telah pulang karena jam pelajaran telah berakhir.
Para siswa yang sejak pagi menantikan pembagian makanan bergizi gratis tersebut mengaku kecewa dan berharap kejadian ini tidak terulang di hari-hari berikutnya.
"Kami sangat mendukung program makan bergizi gratis ini karena sangat baik untuk kebutuhan gizi kami. Tapi di hari pertama ini kami kecewa karena makanan tidak tiba tepat waktu, sehingga kami tidak bisa ikut dalam program ini," ujar Laura P. Uju dan Margareta Nova Nana, didampingi teman-temannya.
Kepala SMA Swasta Bina Karya Atambua, Anastasia Yunita Fani, A.Md. Ing, menjelaskan sebanyak 178 siswa seharusnya menjadi penerima manfaat MBG pada hari pertama. Namun, karena keterlambatan distribusi, para siswa terpaksa pulang sebelum menerima makanan.
"Kami sangat mendukung program MBG karena ini sangat membantu siswa dalam pemenuhan makanan bergizi. Namun, distribusinya harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah agar tidak mengganggu proses pembelajaran," ujarnya.
Ia menegaskan sejak awal pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Atambua Barat, termasuk memberikan informasi terkait jadwal KBM di sekolah.
Namun, kata dia, kendala teknis dalam distribusi menyebabkan keterlambatan, sehingga program tidak bisa berjalan sesuai rencana dihari pertama.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Program MBG ini adalah program unggulan Presiden yang sangat baik, sehingga harus dilaksanakan dengan lebih baik dan tepat waktu agar benar-benar bermanfaat bagi siswa," tambahnya.
Ia juga meminta agar tim pelaksana di tingkat Kabupaten Belu lebih memperhatikan waktu distribusi, terutama dengan adanya kurikulum Merdeka Belajar, di mana jadwal sekolah sudah ditentukan. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.