Nagekeo Terkini

Manajemen Merpati FC Duga Ada Mafia di Turnamen Lima Satu Cup, Wolosambi, Nagekeo

Keputusan ini diambil setelah ditemukan pemain dari Lekosoro FC yang diduga menggunakan KTP ganda, yang terdaftar di dua daerah berbeda, Nagekeo dan N

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Manajemen Merpati FC Duga Ada Mafia di Turnamen Lima Satu Cup, Wolosambi, Nagekeo
POS-KUPANG.COM/HO-ARTON TOGO
MANAJER CLUB - Manajer Merpati FC, Arton Togo menduga ada pengaturan dalam turnamen ini yang mungkin menguntungkan tim tertentu hingga pihaknya melayangkan surat protes ke pihak panitia, Sabtu (15/2/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MBAY - Klub sepak bola Merpati FC mengajukan keberatan atas keputusan panitia Turnamen Lima Satu Cup yang memberhentikan pertandingan antara Merpati FC dan Lekosoro FC, pada pertandingan yang berlangsung pada Jumat (14/2/2025). 

Keputusan ini diambil setelah ditemukan pemain dari Lekosoro FC yang diduga menggunakan KTP ganda, yang terdaftar di dua daerah berbeda, Nagekeo dan Ngada.

Merpati FC merasa dirugikan dengan keputusan tersebut, mengingat pada saat pertandingan dihentikan, mereka sedang unggul 2-0 pada babak pertama, tepatnya pada menit ke-30. 

Keputusan untuk menghentikan pertandingan ini menjadi sorotan karena tim Merpati merasa bahwa pemeriksaan administrasi pemain seharusnya dilakukan sejak awal turnamen, bukan saat pertandingan sudah memasuki babak akhir penyisihan grup.

Dalam surat keberatan tertanggal 15 Februari 2025 yang dikirimkan kepada panitia yang ditanda-tangani Manager Club, Arton Togo, pelatih Martinus Werat dan Presiden Club, Venansius Tibo, Merpati FC menilai adanya ketidakjelasan dalam aturan yang diterapkan. 

Baca juga: Tiga Sampel Babi di Nagekeo Positif ASF, Warga Dilarang Jual Babi di Pasar

Mereka merujuk pada berita acara TM yang menyatakan bahwa pelanggaran terkait penggunaan pemain tidak sah akan berujung pada diskualifikasi, namun tidak dijelaskan secara rinci apakah itu berarti membatalkan hasil pertandingan yang telah berjalan atau hanya menghentikan pertandingan sementara.

"Kami sangat kecewa dengan keputusan yang tiba-tiba ini. Proses pertandingan yang sudah berjalan sampai babak akhir penyisihan grup seharusnya dihormati. Kami menduga ada pengaturan dalam turnamen ini yang mungkin menguntungkan tim tertentu," ujar Arton Togo, Manajer Merpati FC, Sabtu, 15 Februari 2025 sore.

Dia juga menduga ada mafia bola di Turnamen Lima Satu Cup.

Merpati FC kemudian meminta agar panitia menunda pelaksanaan babak knockout (8 besar) hingga ada keputusan bersama yang jelas mengenai masalah ini. Klub ini berharap agar keputusan yang lebih adil dapat dicapai, dan turnamen bisa dilanjutkan dengan transparansi yang lebih baik.

Turnamen Lima Satu Cup di Wolosambi sendiri menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh para penggemar sepak bola lokal, dan keputusan ini menambah ketegangan dalam jalannya kompetisi. Sementara itu, panitia belum memberikan pernyataan resmi mengenai permintaan tersebut.

Sementara itu, TribunFlores.com sudah berupaya menghubungi pihak panitia untuk dimintai penjelasan terkait keputusan yang dianggap kontroversial tersebut namun belum memberikan jawaban. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved