Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025, Rawatlah Sikap Batin

serentak muncul juga sebagai tanda bahwa manusia tidak bisa membatasi diri terhadap apa yang sebenarnya dilarang Tuhan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-RP MARKUS TULU SVD
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu (12/2/2025), Rawatlah Sikap Batin 

Oleh : RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025, Rawatlah Sikap Batin

RP Markus Tulu SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan, Kej. 2:4b-9.15-17; Mrk. 7:14-23.

Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kau makan buahnya. 

Karena pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Demikianlah perintah Tuhan kepada manusia. 

Dengan mengatakan demikian sebenarnya sejak awal mula Tuhan mau mengajak kita agar hidup dengan hati yang merdeka tapi tetap tahu membatasi diri. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Februari 2025, Memuliakan Tuhan Sebatas Bibir 

Tidak boleh manusia mencurigai Allah, mengapa pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu tidak boleh dimakan manusia? Ada apa sebenarnya?.

Itulah tanda curiga manusia terhadap Allah penciptanya. Tanda kecurigaan manusia terhadap Allah itu serentak muncul juga sebagai tanda bahwa manusia tidak bisa membatasi diri terhadap apa yang sebenarnya dilarang Tuhan.  

Akibat dari sikap curiga dan tidak bisa membatasi diri  itu adalah manusia jatuh ke dalam dosa dan hidupnya menjadi tamak. 

Manusia langgar apa yang dilarang oleh Tuhan. Akhirnya manusia menjadi mulai sadar bahwa dirinya telanjang dan menjadi takut dengan Tuhan

Hidup manusia tidak lagi merdeka tapi mulai ditandai dengan beban dosa dan kematian. Lebih lanjut tampak kelihatan bahwa manusia kurang merawat sikap batin. 

Sikap batin yang benar dalam manusia menanggapi perintah Tuhan adalah memahami bahwa "apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya". 

Karena dari dalam hati manusia timbul segala pikiran jahat, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikkan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan. 

Sedangkan segala sesuatu yang masuk dari luar ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan seseorang karena tidak masuk ke dalam hati tapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban. 

Di sini Yesus mau mengarahkan kita untuk membentuk sikap batin yang benar dalam kita menata hidup. 

Karena hanya di balik hidup dengan sikap batin kita yang benar itulah yang menuntun kita kepada kesesuaian hidup kita dengan kehendak Tuhan.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved