Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025, Menjaga Hati Agar Tidak Najis
hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Perbuatan-perbuatan jahat berawal dari pikiran dan hati yang jahat.
Oleh : Pastor Jhon Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025, Menjaga Hati Agar Tidak Najis
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Hari biasa Pekan ke 5
Lectio: Kejadian 2:4b-9,15-17; Mazmur 104:1-2a,27-28,29bc-30;
Markus 7:14-23.
Meditatio:
Dalam kisah injil Markus (7:14-23) hari ini, Yesus berkata: “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya tetapi apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya”. Semua makanan adalah halal karena makanan yang kita konsumsi kita peroleh dari alam semesta yang diciptakan Allah, sehingga semua itu “baik adanya.”
Dengan dasar itu, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa suatu makanan adalah najis atau tidak halal. Dalam hal makanan dan minuman, dikatakan bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perut lalu dibuang di jamban.
Bagi Yesus, justru apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskan. Mengapa? Karena dari dalam hati timbullah aneka dosa berupa segala kejahatan, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa semua hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Perbuatan-perbuatan jahat berawal dari pikiran dan hati yang jahat.
Kitab Amsal 4:23 mengajarkan agar kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Artinya apa yang ada di dalam hati kita itu memancar ke luar dalam bentuk ekspresi,
perkataan, dan perbuatan. Jika hati kita baik maka apa yang keluar dari hidup kita pasti baik; sebaliknya jika hati kita tidak baik maka yang keluar dari hidup kita juga tidak baik. Sebagai orang beriman, fokus kita bukan memperbaiki apa yang nampak dari luar – yang dilihat oleh orang; tetapi memperbaiki apa yang ada di dalam hati.
Bagaimana caranya menjaga hati kita agar tidak najis?
Pertama, Memikirkan Hal-Hal yang Baik. Kepada jemaat di Korintus ( 2 Korintus 8:21) Paulus berkata,… karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia. Artinya kita harus selalu berpikir yang baik dan positif di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia. Tidak menaruh curiga kepada pihak yang lain. Orang Farisi dan Ahli Taurat melakukan itu.
Kedua, Memiliki Pikiran yang Benar. Kepada jemaat di Filipi (4:7 – 9), Paulus mengatakan: ”Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (8), Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (9), Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaKu, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” .
Milikilah pikiran yang benar, mulia, adil, suci, manis dan lain-lain di dalam kehidupan ini. Karena di dalam hati kita seringkali terpikat dan terpancing dengan halhal yang ada di dunia yang dapat menimbulkan dosa bagi hidup kita.
Ketiga, Menjaga Hidup Kudus. Hiduplah dalam ketetapan Allah karena sebagai ciptaan baru, kita harus meninggalkan manusia lama ( 2 Korintus 5 : 17). Bahkan dalam Surat kepada Orang Ibrani (12 : 14 – 15 ),… “
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan sebab tanpa kekudusan tidak ada seorangpun akan melihat Tuhan, 15,…Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih
Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Jadi sesuatu yang menajiskan bukan berasal dari luar yang masuk ke mulut akan tetapi apa yang ada dalam hati, pikiran jahat, sikap yang jahat, menyimpang dalam kebenaran dan lain-lain, yang dapat mencemarkan, mengotori kehidupan ini. Oleh sebab itu jaga hati kita dari kenajisan supaya hidup kita tidak tercemar oleh Dosa. Undanglah Tuhan Yesus bertahta dan memerintah hati kita, supaya apa yang keluar dari hidup kita memancarkan terang Kristus.
Missio:
Pikirkan yang baik dan benar tentang orang lain. Ajaklah Tuhan Yesus tinggal dalam hati kita, menjaga serta menjauhkan kita dari najis bibir sehingga orang lain pun menikmati damai sejahtera.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.