NTT Terkini
Pengurus Forum Taman Baca Masyarakat NTT Dilantik
tahun ini Forum TBM menginjak usia ke 20 tahun. Kepengurusan, kata dia, berada di level pusat hingga kabupaten/kota.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengurus Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Provinsi NTT resmi dilantik, Rabu (12/2/2025) di Aula Kantor LPMP NTT.
Ketua Umum FTBM, Kang Opik melantik para pengurus secara virtual. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTT, Rita Wuisan turut menyaksikan acara itu.
Kang Opik mengatakan, kolaborasi itu sudah berlangsung sejak pengukuhan berlangsung. Dia berkata, acara itu bukan semata seremonial. Namun dilanjutkan dengan diskusi dan kecakapan literasi.
Dia menyebut NTT menjadi salah dari Provinsi anggota Forum TBM. Selain NTT, ada Sulawesi Selatan. Baginya itu merupakan indikator yang menegaskan bahwa Forum TBM NTT melaksanakan program dengan baik.
"Oleh karena itu, di periode kedua ini programnya semakin keren dan memberi dampak bagi penguatan budaya baca dan kecakapan literasi di masyarakat," ujarnya secara online.
Baca juga: Manajemen RSUD Prof Johannes Kupang NTT Klaim Pemotongan Sudah Disepakati
Dia mengatakan, tahun ini Forum TBM menginjak usia ke 20 tahun. Kepengurusan, kata dia, berada di level pusat hingga kabupaten/kota.
Kang Opik mengatakan, Polikarpus Do, Ketua Umum Forum TBM NTT adalah orang yang cukup lama mengabdikan diri untuk gerakan literasi di NTT.
"Semoga di periode kedua ini Forum TBM NTT semakin kuat, mampu mendampingi gerakan taman baca masyarakat di lapangan," kata dia.
Dia mengatakan, keberadaan Forum TBM untuk mendukung taman baca masyarakat yang ada. Sebagai organisasi nirlaba, perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak.
"Teman-teman Forum TBM NTT untuk bisa berkolaborasi," kata dia.
Ketua FTBM NTT, Polikarpus Do mengatakan, indeks literasi di NTT perlu ada optimalisasi maupun percepatan gerakan literasi di NTT. Dia mengatakan, komunitas tumbuh untuk menjawab itu.
"Salah satu persoalan dasar adalah literasi. Itu seperti jantung kehidupan," kata dia.
Literasi jika tidak bisa dilakukan oleh masyarakat saja. Urusan literasi, kata dia, harusnya menjadi tanggung jawab bersama. Baginya literasi itu hak yang harus dimiliki tiap individu.
Gerakan taman baca masyarakat yang bergerak dari level paling bawa, menjadi salah satu sarana menggerakkan itu. Dia meminta doa dan dukungan, terkhusus Pemprov NTT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.