Rote Ndao Terkini
Perjuangan Seorang Ibu Mencari Keadilan, Anak Ditabrak Hingga Cacat, Pelaku Tak Ditangkap
Tak lupa Imelda mengaku, saat ia melapor ke Polda sebelum diambil keterangan ulang, ada satu proses yang dirinya tidak tahu dan mengganjal.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
"Ow yah, ada yang aneh lagi, saksi baru tiba-tiba muncul di akhir Bulan November 2024 saat kami diambil keterangan ulang, dari awal tidak muncul. Tapi di akhirnya, ketika digoncang oleh Propam Polda itu, baru mereka menghadirkan saksi yang notabene anak kecil, teman mainnya anak saya," tutur Imelda Bessie.
"Saya protes, saya bilang kenapa ambil anak-anak? Anak-anak kan bisa berubah pemikirannya. Menurut pelaku bahwa dia dari jauh sudah melihat anak-anak ini saling dorong, akhirnya ada teman yang dorong anak saya dan tabrak mobil. Terus dari dari keterangan anak saya bahwa dia dari rumah mau balik ke gereja, kaget begini ada mobil sudah tabrak. Ini janggal sekali keterangan pelaku," sambungnya.
Imelda mengaku, ditambah lagi pelaku atau sopir itu tidak memiliki saat mengendarai mobil pikap. Sehingga Imelda mempertanyakan kepada Polisi, di manakah aturan dan keadilan itu?
"Sedangkan, kita yang kena tilang saja, dapat denda, terus pergi pengadilan untuk ikut sidang. Namun pelaku tidak ada SIM, tidak pernah ditahan, mobilnya juga tidak pernah ditahan, setelah dapat tekanan dari Polda baru mereka kaget dan tahan barang bukti. Sekarang kasus ini sudah sampai di kejaksaan, tapi tidak tahu perkembangannya seperti apa," tanya Imelda terus menerus.
"Tetapi yang saya ikuti, bahwa ada permainan di dalamnya, kita duga seperti itu. Saya pernah bilang, ingat bapak boleh berurusan mendamaikan kami sebagai keluarga. Tapi tolong bapak lihat saya punya hati sebagai seorang ibu. Jadi bukan mencari salah siapa, tapi paling tidak dunia tahu bahwa
kita juga bisa, apalagi anak saya cacat permanen. Buktinya pelaku tidak ada
kontribusi apa-apa, sampai hari ini," ucapnya lagi.
"Yang berkoar di luar bahwa mereka (pelaku) kasih begini, tapi saya tidak pernah terima apa-apa. Nah, buktinya
saya punya anak, saya rawat sendiri dan bukan soal tuntut berapa banyak, tapi
etika dan tanggung jawab yang saya butuhkan," lanjutnya menambahkan.
Meski hasil penanganan kasus ini masih abu-abu, tetapi Imelda Bessie berjuang keras untuk bersurat terus menerus ke pihak kepolisian soal perkembangan kasus yang menimpa anaknya tersebut.
"Jadi saya punya harapan, dengan adanya kasus ini, saya hanya minta supaya kinerja pihak kepolisian, tolong
berada pada jalur. Artinya, yah, yah, yah, jangan yah di atas tidak. Terus, harus mendengarkan keluhan masyarakat, jangan hanya kita ini seorang perempuan, jadi anggap, lu ada apa
atau anggap kita ini tidak selevel dengan mereka. Bukan hanya kepolisan
tetapi kejaksaan dan pengadilan," harap Imelda Bessie.
"Ada peribahasa, kalau yang punya duitnya banyak, pasti dia berkuasa. Tapi kalau memang porsinya kita mau
bikin keadilan, yah tolonglah. Jadi, ini namanya perjuangan seorang ibu," tutup dia menegaskan. (rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.