Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Februari 2025, Melayani dengan Hati
Marilah kita kenakan semangat Yesus di dalam kehidupan bersama dengan mengasihi dan melayani secara tulus dan sungguh-sungguh.
Oleh : Pastor Jhon Lewar, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Februari 2025, Melayani dengan Hati
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Hieronimus Emilianus, Yosefina Bakhita
Lectio: Ibrani 13:15-17,20-21; Mazmur 23:1-3a,3b-4,5,6;
Markus 6:30-34.
Meditatio:
Injil Markus (6: 30-34) hari ini membawa kita dalam perenungan yang mendalam tentang belas kasih dan pelayanan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 7 Februari 2025, Biarkan Kebenaran Tetap Berbicara
Para murid selepas menunaikan tugas perutusan, berkumpul untuk melaporkan kegiatan mereka kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat para murid dalam keadaan lelah dan lapar. Karena banyaknya umat yang datang dan yang pergi, sehingga mereka tidak sempat makan.
Yesus mengajak mereka mengasingkan diri di tempat sunyi, supaya mereka bisa beristirahat dengan baik. Pada saat mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat sunyi itu, banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka.
Maka mereka pun menyusul Yesus dan para murid. Sesampainya di tempat tujuan, Yesus melihat orang banyak berkumpul seperti ‘domba tanpa gembala’, maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada
mereka, dan Dia mengajar mereka.
Kisah injil Markus menyampaikan tiga pesan untuk kita renungkan. Pertama, hubungan Yesus dengan para murid terjalin sangat erat.
Yesus sangat dekat dengan para murid, Dia tahu akan segala segala perasaan hati para muridNya untuk ada bersama, berkumpul dan berbagi pengalaman pastoral. Dia tidak membiarkan mereka hidup sendirian.
Bahkan rasa lelah dan lapar masuk dalam hitunganNya. Yesus sungguh mengasihi mereka.
Kedua, hubungan Yesus dengan umatNya juga terjalin sangat erat, tak terpisahkan. Ketika melihat banyaknya orang berbondong-bondong datang mencari Dia untuk mendengar pengajaranNya, walau merasa lelah
dan lapar, Yesus segera melayani mereka, tanpa alasan apapun.
Kedekatan Yesus dengan umatNya mau menggambarkan kedekatan Allah kepada umat pilihanNya. Allah setiap saat merindukan untuk dapat dekat dengan umatNya, bersatu dengan umatNya.
Ketiga, Melalui Sabda Tuhan hari ini, Yesus mengajarkan, bahwa untuk menjawab panggilan Tuhan, orang harus berani menanggalkan kepentingan pribadi, harus iklas memberikan diri seutuhnya untuk dipakai oleh Tuhan.
Berani menomor-satukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Berani memberikan diri seutuhnya juga harus dibarengi dengan perbuatan yang tulus, yaitu mengasihi dengan hati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.