Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Februari 2025, Jangan Membiarkan Domba Tanpa Gembala

Hidup dan perjuangan harian kita sebagai orang beriman mesti selalu ditandai dengan kurban syukur demi kemuliaan Allah

Editor: Edi Hayong
Foto pribadi
RENUNGAN KATOLIK- RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Februari 2025 

Oleh : RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP Markus Tulu SVD dengan judul : Jangan Membiarkan Domba Tanpa Gembala.

RP Markus Tulu SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan,  Ibr. 13:15-17.20-21; Mrk. 6:30-34.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh RP Markus Tulu SVD hari ini.

Hidup dan perjuangan harian kita sebagai orang beriman mesti selalu ditandai dengan kurban syukur demi kemuliaan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 7 Februari 2025, Menjadi Orang Baik Itu Pilihan

Namun kita tidak berhenti pada kurban syukur melainkan serentak kita berbuat baik dan memberikan bantuan.

Soal berbuat baik dan memberikan bantuan tidak terletak pada berapa besar dan kecilnya. 

Tapi terletak pada keikhlasan hati. Memberi dengan rela hati bukan dengan keterpaksaan.

Karena hanya berbuat baik dan memberikan bantuan dengan hati tulus inilah yang berkenan kepada Allah

Bagi orang yang demikian niscaya Tuhan akan memperlengkapi dia dengan segala yang baik untuk menjadi kian setia melakukan kehendak-Nya dan Allah akan terus mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya.

Untuk bisa kita hidupi nilai kesetiaan dan ketulusan dalam hidup harian kita maka kita diminta untuk memperhatikan waktu hening untuk berdoa di samping waktu kita bekerja dan mengadakan tugas-tugas pelayanan kita umumnya.

Waktu hening menjadi begitu penting bagi kita karena dengan itu kita mengisi ke dalam diri kita kekuatan-kekuatan rohani yang membuat kita tetap setia melaksanakan kehendak Tuhan dan membantu kita untuk tetap murni hati dalam kita menolong sesama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 7 Februari 2025, “Menaruh Dendam”

Waktu hening dipandang penting untuk diisi agar di tengah kesibukkan dengan kerja-kerja pelayanan sekalipun hati kita tetap seperti Yesus yang gampang tergerak oleh rasa belaskasihan melihat orang yang datang meminta pelayanan.

Bukan sebaliknya mengeluh dan marah-marah yang lebih diutamakan lalu membiarkan sesama seperti domba tanpa gembala. (PMT)

Berikut ini teks lengkap Injil Markus 6:30-34

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved