Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik Kamis 6 Februari 2025, Tuhan Yesus Mengutus Anda dan Saya

Dalam dunia yang semakin individualistis, pesan ini relevan untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-PASTOR JOHN LEWAR SVD
RENUNGAN KATOLIK - Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis (6/2/2025, Tuhan Yesus Mengutus Anda dan Saya 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 6 Februari 2025, Tuhan Yesus Mengutus Anda dan Saya

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Peringatan Wajib St. Paulus Miki
Lectio: Ibrani 12:18-19,21-24; Mazmur 48: 2-3a,3b-4,9,10,11;
Markus 6:7-13

Meditatio:
Injil Markus hari ini menceritakan tentang pengutusan para murid. Yesus mengutus murid-muridNya untuk melanjutkan karya pelayananNya yakni memberitakan injil Kerajaan Allah.

Sebelum melaksanakan misi perutusan, Yesus memberikan kepada kedua belas murid-Nya kuat kuasa
dan otoritas atas roh-roh jahat (Mrk 6:7).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 5 Februari 2025, “Kecewa dan Menolak Dia” 

Kuasa untuk menyembuhkan orang sakit sudah tercakup karena pada masa itu segala penyakit dilihat
sebagai akibat ulah roh-roh jahat. Semua kuasa para murid datang dari Yesus.

Hal ini menunjukkan bahwa Yesus memercayakan tanggung jawab besar kepada murid-murid-Nya, mengajarkan mereka untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam misi mereka.

Instruksi untuk tidak membawa banyak barang menunjukkan pentingnya hidup sederhana dan bergantung kepada penyediaan Tuhan.

Hal ini juga mengajarkan para murid untuk tidak terlalu terikat dengan barang duniawi yang dapat
menghambat misi mereka. Injil Markus 6:7-13 memiliki pesan yang mendalam bagi kita semua.

Pertama, ini mengingatkan kita akan pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam menghadapi tantangan. Seperti para murid yang diutus berdua-dua, kita juga diajak untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam keluarga, komunitas, maupun bangsa.

Kedua, instruksi untuk hidup sederhana dan tidak terikat dengan hal-hal duniawi mengajarkan kita untuk bergantung pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita dan tidak terikat dengan hal-hal duniawi.

Hal ini relevan dalam konteks Indonesia yang masih menghadapi kesenjangan ekonomi. Ini mengajarkan kita untuk hidup hemat, sederhana, dan berbagi dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang beruntung.

Ketiga, pentingnya membangun hubungan yang kuat dengan komunitas lokal dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial.

Dalam konteks Indonesia yang kaya dengan keragaman budaya dan suku, pesan ini mengingatkan kita untuk selalu terbuka, saling menghormati, dan mendukung satu sama lain dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved