Prakiraan Cuaca

Imbauan BMKG Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir

Imbauan BMKG Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
RRI
Ilustrasi cuaca ekstrem hujan petir dan angin kencang - Imbauan BMKG Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir. 

POS-KUPANG.COM - Inilah Imbauan BMKG menghadapi cuaca ekstrem sepekan kedepan, 25-30 Januari 2025. 

Berdasarkan Prospek Cuaca Mingguan yang dirilis BMKG, pada periode 25-30 Januari 2025 wilayah Indonesia akan diguyur Hujan Disertai Petir. 

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk: 

-Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.

-Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.

-Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

-Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

-Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru

Baca juga: Prospek Cuaca Periode 24–30 Januari 2025, BMKG:Waspada Hujan Lebat Selama Libur Isra Miraj dan Imlek

Sementara itu, berdasaran Prospek Cuaca Minggua, BMKG mengingatkan Indonesia waspada terhadap hujan lebat selama Libur Isra Miraj dan Imlek.

Dalam rilisnya, BMKG menyebut, sepekan ke depan hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrim terjadi di beberapa wilayah, seperti hujan ekstrem yang tercatat di Paloh – Kalimantan Barat (184 mm), Tanjung Pinang – Kepulauan Riau (166 mm), dan Tegal – Jawa Tengah (153 mm)). Kondisi ini masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia khususnya Indonesia Bagian Selatan, yang dipicu oleh berbagai faktor yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Sementara itu, pada periode libur Isra Mi’raj dan Imlek, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi, dengan peningkatan signifikan yang perlu diwaspadai.

Peningkatan potensi hujan ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa kondisi atmosfer yang aktif, seperti angin Monsun Asia yang membawa massa udara lembab yang tinggi, keberadaan fenomena La Niña lemah yang meningkatkan potensi  curah hujan di daerah tropis, gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif di wilayah Indonesia bagian barat, serta gelombang ekuator lainnya seperti Rossby dan Kelvin yang mendorong pembentukan awan konvektif. Selain itu, tingginya awan konvektif terbentuk di wilayah Indonesia, terindikasi dari nilai prediksi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di sebagian besar wilayah yang diprediksi akan berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan.

Selain itu, pola siklonik yang terdeteksi di wilayah Selat Karimata, Samudra Hindia Barat Daya Lampung, Laut Arafuru, Laut Halmahera, dan Samudra Hindia Selatan Jawa juga turut menyebabkan peningkatan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut. Pola siklonik ini memicu konvergensi angin dan memperkuat proses pembentukan awan hujan dari perairan, sehingga meningkatkan intensitas hujan di area sekitarnya.

Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

 Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan bencana, dan terus memantau informasi terkini dari BMKG untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto Imbau Orang Tua Awasi Anak-Anak

Dinamika Atmosfer Sepekan Ke Depan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved