Bencana Banjir
Warga di Kalsel Mulai Terserang Gatal-gatal Setelah Sepekan Lebih Terendam Banjir
Penyintas banjir di Kalimantan Selatan mulai terserang gatal-gatal pada kulit setelah permukiman mereka terendam banjir lebih dari sepekan.
Oleh Jumarto Yulianus
POS-KUPANG.COM, BANJARMASIN - Penyintas banjir di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai terserang gatal-gatal pada kulit setelah permukiman mereka terendam banjir lebih dari sepekan. Banjir di awal tahun ini mengingatkan warga akan banjir besar di Kalsel pada awal 2021.
”Hingga Jumat (24/1/2025), banjir di Kota Banjarmasin masih menggenangi permukiman warga di bantaran Sungai Lulut, anak Sungai Martapura. Permukiman yang terdampak banjir cukup parah berada di Sungai Lulut Dalam, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Anwarudin (63), warga Kota Banjarmasin, menuturkan, sudah lebih dari sepekan rumahnya terendam banjir. Ketinggian air di dalam rumahnya sekitar 20 sentimeter (cm), sementara di teras rumah yang lantainya lebih rendah mencapai 30 cm.
”Baru lagi calap (banjir) seperti ini setelah banjir tahun 2021. Sudah seminggu lebih ini tidak ada tanda-tanda penurunan. Kalau malam, bisa lebih tinggi karena pengaruh pasang laut,” kata Udin, panggilan akrabnya.
Akibat rumah dan sekelilingnya terendam air, Udin yang masih bertahan di rumahnya pun selalu menginjak air. Kedua kakinya tampak pucat dan banyak ruam di sela-sela jari kakinya.
”Pasti belancat (kutu air) kalau sudah calap seperti ini lebih dari seminggu,” kata Udin sambil memperlihatkan kakinya.
Haris (40), warga Banjarmasin lainnya, juga mengalami penyakit serupa. Ia merasakan gatal dan perih di sela-sela jari kaki akibat selalu menginjak air. Di dalam rumahnya, air dengan ketinggian sekitar 20 cm masih bertahan.
”Khawatir juga meninggalkan rumah dalam kondisi calap seperti ini. Anak aja yang ulun (saya) ungsikan ke rumah kakeknya,” katanya.
Warga terdampak banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, juga banyak yang mengeluhkan sakit gatal karena sudah seminggu lebih rumah mereka terendam banjir. Ketinggian air di daerah bantaran Sungai Martapura ini mencapai 50 cm.
”Kalau sudah lama calap seperti ini, pasti belancat kaki. Hampir semua warga di sini yang rumahnya calap mengalami seperti itu,” ujar Risda Putri (26), warga Desa Sungai Rangas Ulu.
Menurut Risda, petugas dari puskesmas sudah datang untuk mengecek kondisi kesehatan warga terdampak banjir. ”Ada pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian obat-obatan, seperti salep untuk mengobati gatal,” katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, sebanyak 2.633 keluarga atau 5.958 jiwa terdampak banjir di Martapura Barat. Jumlah rumah warga yang terendam mencapai 2.290 unit.
Baca juga: BNPB Lakukan OMC untuk Percepatan Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Lampung dan Jawa Tengah
Sementara di Kota Banjarmasin, terdata 22 keluarga atau 68 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Banjarmasin Timur dan 58 keluarga atau 185 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Banjir di dua kecamatan tersebut merendam 75 unit rumah warga, 21 fasilitas pendidikan, dan 3 fasilitas ibadah.
Selain di Banjar dan Banjarmasin, sepanjang Januari 2025, banjir juga dilaporkan merendam 3 kecamatan di Kota Banjarbaru, 7 kecamatan di Barito Kuala, 1 kecamatan di Tapin, 2 kecamatan di Hulu Sungai Selatan, 1 kecamatan di Hulu Sungai Tengah, 8 kecamatan di Hulu Sungai Utara, 1 kecamatan di Balangan, dan 3 kecamatan di Tanah Laut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.