Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 24 Januari 2025, Hidup dalam Komunitas 

Ada yang mengenal sebagai Yakobus muda/saudara sepupu Yesus tapi juga ada yang mengenalnya sebagai saudara Matius.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat (24/1/2025), Hidup dalam Komunitas  

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 24 Januari 2025, Hidup dalam Komunitas 

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales
Penutupan Pekan Doa Sedunia
Lectio: Ibrani 8: 6-13; Mazmur 85:8.10,11-12,13-14

Injil : Markus 3:13-19.

Meditatio:
Bacaan injil Markus (3: 13-19) hari ini mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan kita sebagai murid Yesus. Seperti pengalaman 12 murid, inisiatif panggilan datang dari Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Januari 2025, “Ulurkanlah Tanganmu” 

Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya. Tetapi juga membutuhkan tanggapan dari para murid. Mereka pun datang kepadaNya.

Yesus menetapkan 12 murid, kita melihat ada yang namanya sama, Simon yang disebut Petrus sering kita dengar dibedakan dari Simon orang Zelot. 

Orang Zelot itu orang Yahudi yang melakukan perjuangan dengan mengangkat senjata demi membebaskan tanah Israel dari kekuasaan asing. Ada Yakobus anak Zebedeus berbeda dengan Yakobus anak Alfeus.

Yakobus anak Alfeus kurang banyak dikenal. Ada yang mengenal sebagai Yakobus muda/saudara sepupu Yesus tapi juga ada yang mengenalnya sebagai saudara Matius.

Sedangkan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes diberi nama Boanerges, anak guruh. Apa arti anak guruh, ada yang mengartikannya anak-anak yang ramai/periang/pembawa keriangan, tapi juga ada yang mengartikannya penuh kuasa dalam memberitakan injil.

Ada lagi sebetulnya nama yang sama, yaitu Yudas, yang satu Yudas Tadeus yang masih saudara Yakobus, yang masih punya hubungan darah dengan Yesus. Sedangkan yang satunya lagi Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.

Kita merenungkan panggilan para murid ini. Yesus memanggil dari lingkungan terdekatnya, saudara-saudara dan kenalanNya. Namun ikatan mereka bukan lagi sekedar karena ikatan darah melainkan melampaui itu.

Di tempat lain Yesus mengatakan, “Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mat 12:50). Dan itu hanya bisa terjadi di
dalam komunitas. Karena itu Yesus membentuk keduabelasan ini sebagai sebuah komunitas.

Kedekatan karena ikatan darah tidak cukup untuk menjamin bahwa mereka dapat sehati sepikir dalam memberitakan injil.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved