Konflik Timur Tengah

Utusan Trump untuk Timur Tengah Bertemu Netanyahu di Tengah Desakan Gencatan Senjata

Utusan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (11/1/2025)

Editor: Agustinus Sape
REUTERS/CARLOS BARRIA
Pengusaha Amerika Steve Witkoff memberikan sambutan di samping Presiden terpilih AS Donald Trump, di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS, Selasa (7/1/2025).. 

POS-KUPANG.COM, YERUSALEM - Utusan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (11/1/2025) di tengah upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza, kata kantor Netanyahu.

Setelah pertemuan tersebut, Netanyahu mengirim delegasi tingkat tinggi termasuk kepala badan intelijen Israel Mossad ke Qatar untuk "memajukan" perundingan untuk memulangkan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, kata sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu.

Sebelumnya pada hari Sabtu, seorang pejabat Israel mengatakan beberapa kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan di Gaza.

Para mediator melakukan upaya baru untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran di daerah kantong tersebut dan membebaskan sisa sandera Israel yang ditahan di sana sebelum Trump menjabat pada 20 Januari.

Kesepakatan tersebut juga akan melibatkan pembebasan beberapa tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Keluarga sandera Israel menyambut baik keputusan Netanyahu untuk mengirim para pejabat tersebut, dan Markas Besar Forum Sandera dan Keluarga Hilang menggambarkannya sebagai “peluang bersejarah.”

Witkoff tiba di Doha pada hari Jumat dan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kata kementerian luar negeri Qatar.

Mediator Mesir dan Qatar menerima jaminan dari Witkoff bahwa AS akan terus berupaya mencapai kesepakatan yang adil untuk segera mengakhiri perang, kata sumber keamanan Mesir, meskipun ia tidak memberikan rincian apa pun.

Israel melancarkan serangannya ke Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasannya pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Sejak itu, lebih dari 46.000 orang telah terbunuh di Gaza, menurut para pejabat kesehatan Palestina, dan sebagian besar wilayah kantong tersebut terbengkalai dan dilanda krisis kemanusiaan, dengan sebagian besar penduduknya mengungsi.

Baca juga: Presiden Prabowo Bicara dengan Donald Trump, Akan Mengunjungi Indonesia 

Pada hari Sabtu, layanan darurat sipil Palestina mengatakan delapan orang tewas, termasuk dua wanita dan dua anak, dalam serangan udara Israel terhadap bekas sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jabalia, di Jalur Gaza utara.

Militer Israel mengatakan serangan tersebut ditujukan kepada militan Hamas yang beroperasi di sekolah tersebut dan telah mengambil tindakan untuk mengurangi risiko kerugian terhadap warga sipil.

Pada hari Sabtu, Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam dua serangan Israel. Salah satu dari dua serangan tersebut menewaskan tiga orang di sebuah rumah dekat lingkungan Daraj di Kota Gaza.

Militer Israel mengatakan mereka menyerang seorang militan Hamas "di daerah itu" pada waktu yang kurang lebih sama. (reuters.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved