Kabupaten Kupang Terkini
Tanam Pohon di Kabupaten Kupang, Penjabat Gubernur NTT Singgung Program MBG
diperoleh dari para petani serta daging dan telur ayam berasal dari peternak dan juga ikan didapat dari hasil tangkap nelayan lokal.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto melakukan penanaman anakan pohon balsa dan asam di Desa Silu, Kabupaten Kupang, Sabtu (11/1/2025).
Andriko dalam kesempatan itu menyinggung program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang saat ini dilaksanakan Pemerintah. Andriko bilang pentingnya pemanfaatan lahan untuk peningkatan produktivitas pangan.
Apalagi, saat ini sudah mulai masuk musim hujan. Dia mengajak masyarakat untuk menanam tanaman yang juga mampu mendukung swasembada pangan seperti jagung dan padi gogo.
”Saat ini sudah ada Program Makan Bergizi Gratis. Saya ingin agar sumber bahan pangan lokal dipakai untuk program tersebut. Dengan terciptanya swasembada pangan maka akan turut berdampak pada suplai Program Makan Bergizi Gratis berasal dari potensi lokal," ujarnya, Minggu (12/1/2025) dalam keterangannya.
Menurut dia, sumber pangan pertanian bisa diperoleh dari para petani serta daging dan telur ayam berasal dari peternak dan juga ikan didapat dari hasil tangkap nelayan lokal.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Kabupaten Kupang, Kepala Sekolah: Hemat Uang Jajan Siswa
"Jadi ada perputaran ekonomi disini,” imbuhnya.
Andriko juga mengungkapkan pentingnya menjaga kelestarian dan konservasi lingkungan sebagai bentuk cinta lingkungan. Pohon balsa dan asam bisa sebagai upaya deforestasi.
Disamping, sebagai fungsi konservasi dan mempertahankan sumber daya air. Penanaman pohon juga sangat berdampak pada iklim yang baik. Saat ini perubahan iklim dapat menyebabkan bencana seperti kekeringan, banjir dan longsor.
"Agar kita menjaga bumi kita tetap sehat maka salah satu yang kita lakukan yaitu penanaman pohon ini," katanya.
Andriko mengingatkan upaya yang bisa dilakukan diarea pantai adalah menanam mangrove. Sementara untuk area bukit dan pegunungan bisa ditanami pohon seperti ini.
Baginya langkah itu harus jadi budaya untuk menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dan alam sekitar.
”Terima kasih Kelompok Masyarakat Binaan Yayasan Gaharu Global Mandiri di Desa Silu ini dalam kegiatan penanaman pohon balsa dan asam ini,” kata Andriko.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Frederik Koenunu yang juga merupakan Pembina Yayasan Gaharu Global Mandiri menjelaskan pelaksanaan penanaman pohon balsa dan asam tersebut dilakukan sejalan dengan program program pemerintah terkait kecintaan lingkungan dan pelestarian lingkungan.
“Urusan Pelestarian Lingkungan ini bukan saja tugas pemerintah saja melainkan tanggung jawab semua pihak,” kata Frederik. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.