Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Januari 2025, Menjadi Agen Pembebas
para korban dari situasi ketertindasan yang ada. Kita tidak usah terlalu berpikir usaha besar apa yang harus dilakukan.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 9 Januari 2025, Menjadi Agen Pembebas
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa sesudah penampakan Tuhan
Lectio: 1Yohanes 4:19-5:4; Mazmur 72:2,14,15bc,17;
Injil : Lukas 4:14-22a
Meditatio:
Kita memasuki hari Kamis sesudah Penampakan Tuhan, merupakan harihari terakhir masa Natal. Kita mengimani Tuhan Yesus bukan lagi sebagai bayi yang lemah yang berbaring di dalam palungan, namun seorang Yesus yang bertumbuh menjadi dewasa, dikasihi Bapa dan manusia.
Iman kita memang seharusnya bertumbuh demikian, yaitu mengimani Yesus yang oleh Santo Lukas dikatakan: “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah
dan manusia.” (Luk 2:52).
Senada dengan perkataan Lukas ini kita mengakui bahwa Tuhan Yesus bertambah besar, bertambah hikmat,
sehingga dapat dikasihi Allah dan manusia.
Penginjil Lukas pada hari ini mengisahkan bahwa setelah memenangkan pencobaan di padang Gurun, Yesus kembali ke Galilea, penuh dengan Roh Kudus.
Ia mengajar di rumah-rumah Ibadat. Pada Hari Sabat Ia mendapat tugas untuk membaca dari Kitab Nabi Yesaya.
Ini menjadi kesempatan bagi-Nya mengajarkan orang-orang Nazaret, orang-orang sekampung halamanNya tentang visi dan misi-Nya di dunia ini: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk 4:18-19).
Kedatangan Yesus merupakan sebuah misi pembebasan bagi setiap orang yang dalam hidup ini selalu dibelenggu oleh banyak hal. Ia datang untuk memberikan pembebasan bagi orangorang miskin, para tawanan, dan orang-orang tertindas.
Ia juga hadir untuk memberikan penglihatan bagi orang buta dan memberitakan tentang datangnya hari Tuhan sebagai saat berrahmat bagi keselamatan manusia.
Orang-orang di sinagoga sangat terkesan pada pewartaan Yesus, karena Ia memiliki wibawa rohani dan mampu mengucapkan kata-kata indah dan tepat, sehingga orang banyak yang takjub.
Namun tidak sedikit yang merasa iri hati, curiga dan berpikir negatif tentang Yesus. Ujung-ujungnya orang-orang seperti itu tidak senang dan menolak-Nya. Mereka dengan nyinyir berkata : “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” (ayat 22).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.