Penyintas Gunung Lewotobi Asal Desa Nobo Flores Timur NTT Tak Diberi Bantuan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA-Penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki yang berasal dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT, merasa didiskriminasi oleh petugas saat hendak meminta bantuan di Pos Lapangan (Poslap) Konga.

Kendati sudah menyodorkan permohonan bantuan ke bagian logistik, namun penyintas bencana asal Nobo yang menetap di Poslap Konga malah sulit bahkan tak diberi bantuan.

Warga Nobo kecewa dengan sikap tebang pilih petugas dibanding penyintas lainnya yang juga penghuni camp Poslap Konga.

Bahkan, petugas sempat membuang bahasa bahwa Nobo bukan wilayah terdampak, meski faktanya desa ini berada dalam radius sekira 5 kilometer dari pusat letusan atau termasuk kawasan rawan bencana (KRB).

Baca juga: Kalak BPBD Flores Timur Telusuri Dugaan Penjualan Bantuan Logistik Bagi Penyintas Lewotobi

"Kalau (dibilang) kami bukan terdampak, maka pulangkan saja kami ke kampung," sesal salah satu penyintas yang tak menyebutkan nama, Selasa, 7 Januari 2025.

Diskriminasi kembali terjadi saat pembagian pakaian. Lagi-lagi warga Nobo tak mendapat kebutuhan sandang itu. Kekecewaan mereka kian memuncak hingga nyaris cek-cok.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, menyayangkan tindakan petugas saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

Avelina menegaskan, warga Nobo berhak mendapatkan segala bantuan dari gudang logistik yang didahului dengan permohonan secara tertulis.

"Kita tahu bersama ada enam desa masuk KRB, termasuk Nobo. Jadi mereka juga berhak mendapat bantuan dari gudang logistik," ujar Avelina Hallan.

Ia pun menyampaikan persoalan itu ke Asisten I Setda Flores Timur untuk ditindaklanjuti dan meminta klarifikasi dari petugas Poslap Konga.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS