Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Januari 2025, “Emas, Kemenyan dan Mur”

umat untuk bangkit dan menjadi terang, menandakan kehadiran kemuliaan Tuhan yang membawa harapan dan keselamatan

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Januari 2025, “Emas, Kemenyan dan Mur” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 5 Januari 2025, “Emas, Kemenyan dan Mur”

Hari Minggu Dalam Oktaf Natal  
Hari Raya Penampakan Tuhan
Bacaan I:  1 Yes.  60: 1-6
Bacaan II: Ef. 3: 2-3a.5-6
Injil: Mat.   2: 1-12

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Emas, kemenyan, dan mur adalah persembahan yang dibawa oleh ketiga raja. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani mengajak kita untuk merenungkan makna kedatangan Yesus Kristus dalam kehidupan kita, yang tercermin melalui hadiah yang dibawa oleh para Majus: emas, kemenyan, dan mur.  

Dalam bacaan I (Yes. 60:1-6), Yesaya menyerukan umat untuk bangkit dan menjadi terang, menandakan kehadiran kemuliaan Tuhan yang membawa harapan dan keselamatan.

Terang ini melambangkan kehadiran Allah yang menarik banyak bangsa kepada-Nya, menunjukkan bahwa keselamatan bukan hanya untuk Israel, tetapi untuk semua bangsa.

Pada bacaan II (Ef. 3:2-3a, 5-6), Paulus menekankan bahwa rahasia Kristus adalah inklusivitas misi-Nya, di mana orang-orang non-Yahudi juga menjadi ahli waris dalam perjanjian Allah. Ini menunjukkan bahwa keselamatan yang diberikan oleh Kristus melampaui batasan etnis dan budaya, dan dinyatakan melalui Roh Kudus. Dan dalam Injil (Mat. 2:1-12) Hadiah yang dibawa oleh para Majus-emas, kemenyan, dan mur-memiliki makna simbolis yang dalam.

Emas melambangkan pengakuan Yesus sebagai Raja, kemenyan sebagai penghormatan kepada Allah, dan mur sebagai simbol pengorbanan dan penderitaan yang akan dialami Yesus. Para Majus datang untuk menyembah-Nya, menunjukkan motivasi tulus dalam mencari dan mengakui Yesus sebagai Raja.

Emas melambangkan pengakuan kita terhadap Yesus sebagai Raja. Dalam Bacaan I dari Yesaya, umat diajak untuk bangkit dan bersinar karena kemuliaan Tuhan. Kemuliaan ini menandakan kehadiran Allah yang membawa harapan dan keselamatan.

Sebagai pengikut Kristus, kita diundang untuk mengakui Yesus sebagai Raja dalam hidup kita. Apakah kita membiarkan-Nya memimpin dan mengatur langkah kita? Kemenyan digunakan dalam ibadah sebagai simbol penghormatan kepada Allah. Dalam Injil, ketika para Majus datang untuk menyembah Yesus, mereka menunjukkan ketulusan hati mereka.

Kemenyan mengingatkan kita bahwa hubungan kita dengan Tuhan harus didasarkan pada pengabdian dan penghormatan. Apakah kita datang kepada Tuhan dengan niat untuk benar-benar menyembah-Nya, ataukah kita hanya mencari berkat-berkat-Nya? Mur, yang digunakan dalam penguburan, melambangkan pengorbanan dan penderitaan yang akan dialami Yesus.

Dalam Bacaan II dari Efesus, kita melihat bahwa keselamatan melalui Kristus adalah untuk semua bangsa, menegaskan misi universal-Nya. Memahami bahwa Yesus datang untuk berkorban untuk kita, apakah kita siap untuk mengambil bagian dalam penderitaan-Nya dan hidup dengan kasih yang tulus kepada sesama?

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Hari Raya Penampakan Tuhan adalah kesempatan untuk merenungkan bagaimana kita menanggapi kehadiran Kristus dalam hidup kita.

Kedua, dengan mengakui Yesus sebagai Raja, Tuhan yang layak disembah, dan Juru Selamat yang mengorbankan diri, marilah kita memperbarui komitmen kita untuk hidup dalam kebenaran dan kasih.

Ketiga, semoga kita selalu siap untuk menjawab panggilan-Nya dan menjadi saksi kasih-Nya di tengah dunia.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved