Kecerdasan Buatan

Microsoft Akan Bangun Pusat Data Kecerdasan Buatan dengan Anggaran 80 Miliar Dollar

Lebih dari separuh dari total anggaran pengeluaran yang diproyeksikan hingga Juni 2025 ini akan dilakukan di Amerika Serikat.

Editor: Agustinus Sape
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN/VICO
CEO Microsoft Satya Nadella (kiri), President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir (tengah), dan President Microsoft Asia Ahmed Mazhari (kanan) menaiki tangga Istana Merdeka, Jakarta, untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (30/4/2024). 

“Untuk memenuhi permintaan itu, kapasitas pusat data yang siap untuk mendukung teknologi kecerdasan buatan di Indonesia diprediksi naik 268 persen dari kapasitas 202 MW saat ini dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Utami, dalam konferensi pers pertengahan November lalu, di Jakarta. 

Di Asia Pasifik, sesuai laporan riset “E-Conomy SEA 2024”, rencana peningkatan kapasitas pusat data diperkirakan mencapai sekitar 1,5 kali lipat dibanding di Asia Tenggara pada semester I-2024.

Di beberapa negara Asia Tenggara terlihat ada kucuran investasi yang besar untuk membangun pusat data siap kecerdasan buatan sepanjang semester I-2024. Sebagai contoh, Malaysia sebesar 15 miliar dollar AS, Thailand 9 miliar dollar AS, dan Filiphina 6 miliar dollar AS. 

Baca juga: Paus Fransiskus Beri Peringatan tentang Bahaya Kecerdasan Buatan Selama Kunjungan ke Singapura

Sejumlah perusahaan raksasa teknologi raksasa, termasuk Microsoft, Amazon Web Services (AWS), dan Google, telah berinvestasi pembangunan fasilitas pusat data di beberapa negara Asia Tenggara. 

Mengutip The Strait Times, pada bulan Mei 2024, Microsoft menyatakan akan menginvestasikan 2,2 miliar dollar AS selama empat tahun ke depan untuk membangun infrastruktur komputasi awan dan kecerdasan buatan di negara itu. Lalu, pada Agustus 2024, Amazon Web Services (AWS) mengumumkan rencana untuk menginvestasikan sekitar 6,2 miliar dollar AS untuk mendirikan fasilitas pusat data dan komputasi awan di Malaysia.

AWS juga mengembangkan rencana serupa di Thailand. Perusahaan ini mengungkapkan rencana untuk menginvestasikan 5 miliar dollar AS untuk membangun pusat data di Thailand selama beberapa tahun ke depan, menjadikan Thailand kawasan AWS keempat di Asean setelah Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Pada September 2024, Google mengatakan akan menginvestasikan 1 miliar dollar AS untuk membangun infrastruktur pusat data dan komputasi awan di Thailand. 

Pendiri dan Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia Alex Budiyanto, saat dihubungi Sabtu (4/1/2024), di Jakarta, membenarkan, berinvestasi fasilitas pusat data di Indonesia masih menarik. Sebab, permintaan pembangunan baru terus berkembang setiap tahunnya. 

Hanya saja, apabila dikaitkan dengan perusahaan raksasa teknologi yang akan berinvestasi membangun pusat datanya, dia memandang fenomena ini perlu dibandingkan antar negara di Asia Tenggara. Alasannya, saat ini sedang berkembang rumor negara tetangga, seperti Malaysia, banyak menerima kucuran investasi pusat data dari pemain global dibanding Indonesia.

“Rumor seperti itu perlu menjadi bahan refleksi. Apakah Indonesia tidak menarik menjadi tujuan investasi karena ketidakpastian hukum atau karena mereka melihat Indonesia bukan pasar yang menarik? Atau, sebetulnya regulasi Indonesia sendiri tidak mewajibkan pusat data harus di wilayah Indonesia?” ucap dia. 

Hal yang dikhawatirkan ialah para perusahaan teknologi tersebut merasa cukup melayani masyarakat Indonesia dari luar wilayah Indonesia. Jika kekhawatiran ini benar, maka Indonesia akan kehilangan kesempatan menerima suntikan investasi. 

Lebih jauh, dia menyebutkan, pemerintah Indonesia perlu mengawal realisasi sejumlah komitmen investasi perusahaan teknologi raksasa yang ingin berinvestasi infrastruktur pusat data siap kecerdasan buatan dan komputasi awan, seperti yang pernah dikatakan oleh CEO Microsoft Satya Nadella saat ke Indonesia beberapa waktu lalu.

”Kalau terkait komitmen pengeluaran terbaru Microsoft dan apakah kawasan Asia Tenggara turut jadi sasaran, selain Amerika Serikat, hal itu sebaiknya Microsoft yang menjelaskan,” ucapnya. (kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved