Tewas Disambar Petir

BREAKING NEWAS: Seorang Ibu di Desa Temas Rote Tewas dengan Luka Bakar Usai Tersambar Petir

Seorang ibu di Rote Ndao Provinsi NTT tewas disambar petir saat pulang ke rumah saat hujan, ini penjelasan Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono

|
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO-POLRES ROTE
Korban tewas disambar petir saat dibaringkan di rumah duka, Desa Temas, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono mengungkapkan, sebelum tewas disambar petir, korban Sufeni Sulla berniat pulang ke rumah karena saat itu terjadi hujan deras.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (4/1/2025) sekira pukul 14.00 Wita di Persawahan Polo, Desa Temas, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.

Kapolres Mardiono mengisahkan, sekitar pukul 09.00 Wita, Sufeni bersama suaminya Stefanus Sulla berada di lokasi persawahan mereka untuk mengolah lahan yang akan ditanami padi.

"Pada jam 12 siang, korban pamit kepada suaminya untuk pulang lebih awal karena hujan turun semakin deras. Dan korban pun pulang sendirian," tutur Kapolres Mardiono.

Dalam perjalanan pulang, korban sempat menawarkan makanan dan kopi kepada para saksi sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.

Hal ini, kata Kapolres Mardiono, dibenarkan oleh saksi Markus Nassa dan Salmun Nassa yang masih bersama korban kurang lebih 20 menit sebelum kejadian.

Setelah itu, korban melanjutkan perjalanan. Sekitar 50 meter jarak korban dan para saksi, terdengar bunyi guntur disertai petir.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Warga Tuatuka Kupang Timur Tewas Disambar Petir 

"Pasca gemuruh guntur disertai petir, kedua saksi tidak melihat keberadaan korban. Kemudian kedua saksi berjalan mengikuti arah yang dilalui korban dan menemukan korban sudah jatuh tertelungkup di dalam sawah," pungkas Kapolres Mardiono.

Dikatakan lebih lanjut, saksi sempat mengangkat korban, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian para saksi memberitahukan hal tersebut kepada warga yang ada di kompleks Persawahan Polo dan Stefanus sulla selaku suami korban.

Dari keterangan para saksi saat mengangkat korban, dijelaskan Kapolres Mardiono, terdapat sobekan terbakar pada baju dan kain yang dikenakan korban. Selanjutnya tubuh bagian dada dan perut korban juga terdapat luka bakar.

Korban kemudian dibawa ke rumah dan rencana akan dimakamkan pada Minggu, 5 Januari 2025.

Selain itu, keluarga bersepakat menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak diautopsi.

"Sudah dua kali terjadi yang mana masyarakat tersambar petir. Kami juga akan terus memberikan imbauan bagi masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan disertai guntur dan petir," imbau dia.

Baca juga: Dikabarkan Penjabat Kades Hundihopo Rote Ndao Tutup Usia Disambar Petir, Begini Kata Keluarga

"Saya juga atensi untuk seluruh  personel Bhabinkamtibmas lebih tingkatkan edukasi bagi masyarakat," tegas Kapolres Mardiono menambahkan. (rio)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved