Berita Internasional

Cincin Logam Raksasa yang Jatuh di Kenya Belum Tentu Benda dari Ruang Angkasa

Benda misterius tersebut jatuh di Kenya pada Senin (30/12/2024) sekira pukul 15.00 waktu setempat.  Badan Antariksa Kenya (KSA), menduga benda itu

Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR THE INDEPENDENT
Cincin logam raksasa yang jatuh di Kenya pada Senin (30/12/2024) sore. Benda ini sedang diselidiki otoritas setempat. 

POS-KUPANG.COM, NAIROBI - Sincin logam raksasa yang  jatuh di Desa Mukuku, Kenya selatan belum tentu merupaka benda dari ruang angkasa.

Benda misterius tersebut jatuh di Kenya pada Senin (30/12/2024) sekira pukul 15.00 waktu setempat. 

Cincin itu berwarna merah dan panas saat pertama kali ditemukan wrga setempat.

Badan Antariksa Kenya (KSA), menduga benda itu bagian dari roket. 

Mereka langsung mengamankan area dan mengambil puing-puingnya. 

"Objek tersebut adalah sebuah cincin logam berdiameter 2,5 meter dan berat sekitar 500 kg adalah pecahan dari sebuah objek antariksa," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan. 

"Penilaian awal menunjukkan bahwa objek yang jatuh adalah cincin pemisah dari wahana peluncur," imbuhnya, sebagaimana diberitakan The Independent pada Jumat (3/1/2025). 

Puing-puing roket dirancang untuk terbakar saat memasuki kembali atmosfer bumi atau jatuh di atas area yang tidak berpenghuni seperti lautan. 

"Ada banyak potongan puing di luar angkasa dan seseorang tidak dapat 100 persen yakin yang mana yang akan jatuh," kata badan tersebut. 

"Namun, sebagian besar puing terbakar di atmosfer, dan insiden seperti ini sangat jarang terjadi," lanjutnya. 

Pejabat KSA bergegas ke tempat kejadian dan, bekerja sama dengan tim multi-lembaga juga otoritas lokal, guna mengamankan area tersebut serta mengambil puing-puing tersebut. 

Sampah antariksa merupakan masalah yang terus berkembang, dan meskipun ini mungkin merupakan kasus yang terisolasi, ancamannya nyata. 

Beberapa potongan sampah antariksa sebesar mobil atau bahkan bus, dan jika jatuh, dapat menimbulkan risiko yang signifikan terhadap properti dan kehidupan manusia. 

Setiap orang perlu menyadari hal ini dan melaporkan segala hal yang mencurigakan kepada otoritas setempat. 

Pengamat antariksa Jonathan McDowell, yang melacak pergerakan roket, mengatakan badan Kenya dapat “keliru” tentang sumber puing-puing tersebut. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved