Ketahanan Pangan

Pemerintah Naikkan Harga Beras dan Jagung untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan

Keputusan menaikkan harga gabah dan jagung bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan misi swasembada pangan Indonesia.

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE
Ilustrasi tanaman jagung. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan harga beras dan jagung pada tahun 2025.

Keputusan menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan jagung bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan misi swasembada pangan Indonesia, menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, pemerintah melalui Bapanas telah melakukan penyesuaian HPP gabah dan pakan jagung,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam siaran persnya, Kamis(2/1/2025) .

Dalam rapat kabinet tanggal 30 Desember, pemerintah memutuskan untuk menaikkan HPP gabah menjadi Rp 6.500 (sekitar US$0,40) per kilogram, naik dari Rp 6.000.

Sementara harga jagung pakan dinaikkan dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram, tambahnya.

Keputusan ini bertujuan untuk merangsang produktivitas petani nasional sekaligus meningkatkan volume cadangan pangan pemerintah yang disimpan Bulog, ujarnya merujuk pada Badan Logistik milik negara.

Adi meyakinkan petani padi dan jagung dalam negeri bahwa Bulog akan menyerap seluruh hasil panennya.

“Bersama Bulog, kami akan fokus pada peningkatan kapasitas penyimpanan dan penambahan fasilitas pengeringan,” ujarnya.

Menurut Adi, keputusan kenaikan HPP ini menyusul koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah seperti Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Bapanas juga meminta masukan dari serikat petani, termasuk Serikat Tani Indonesia (SPI) dan Bank Benih dan Asosiasi Teknologi Pertanian Indonesia (AB2TI), ujarnya.

“Kami juga mempertimbangkan rekomendasi dari BUMN dan BUMD seperti Bulog dan PT Food Station Tjipinang,” kata Adi.

Tak ada impor bahan pangan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam rapat yang digelar pada Senin (3/12/2024), menginstruksikan para menterinya untuk menghentikan impor beras, garam, gula konsumsi, dan jagung pada tahun 2025, kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.

Kepada pers usai pertemuan di Istana Negara, Hasan menyatakan tidak ada kuota impor untuk komoditas tersebut pada tahun 2025. Dalam pertemuan yang sama, Presiden juga memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dari Rp6.000 (sekitar US$0,37) hingga Rp 6.500 (sekitar US$0,40).

Harga Patokan Pembelian (HAP) jagung juga dinaikkan dari Rp5.000 (sekitar US$0,31) menjadi Rp5.500 (sekitar US$0,34).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved