Natal 2024

Hadir di Perayaan Natal Nasional 2024, Prabowo Menyebut Keluarganya sebagai Keluarga Pancasila

Meski lahir dan besar di tengah keluarga yang berbeda-beda agamanya, tidak pernah ada pertengkaran yang disebabkan oleh agama di keluarganya.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (28/12/2024). 

Dalam pidato selama 30 menit itu, ia sempat menyinggung materi ceramah Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin sebelumnya tentang sisi gelap bangsa Indonesia yang masih harus diterangi.

Menurut Prabowo, sisi gelap itu adalah orang yang menempuh jalan tak benar. Mereka adalah orang yang menipu rakyat, korupsi, serta tidak mau membayar pajak. ”Sudah diberi berbagai macam kebaikan tapi masih serakah. Ini tantangan kita bersama dan kita akan atasi itu semua. Saya optimistis,” katanya.

Menurut Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin, para gembala dipilih Allah untuk bertemu Yesus karena mereka memiliki disposisi batin untuk siap melaksanakan apa yang Tuhan sampaikan.  

Perjumpaan ini telah mengubah hidup mereka secara kualitatif. Mereka menjadi pribadi optimistis dengan bersukacita dalam memuji dan memuliakan Allah.

Ini mengingatkan akan tema kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu, yaitu iman, persaudaraan, dan bela rasa. Perjumpaan dengan Tuhan karena iman mendorong seseorang dari agama apa pun untuk membangun persaudaraan sejati dengan siapa pun. Mereka tergerak untuk berbela rasa dengan semua orang yang membutuhkan belas kasih Allah melalui karya dan hidupnya. 

Kasih kepada sesama manusia, lanjutnya, menjadi konkret dengan sikap saling menghormati dan menghargai. Selain itu, diperlukan pula sikap untuk saling menguatkan dan membangun persahabatan antarmanusia tanpa memandang suku, agama, kepercayaan, golongan, warna kulit, dan status sosial. 

”Maka, perayaan Natal sungguh mendorong kita untuk berjalan bersama dalam iman, persaudaraan, dan bela rasa bagi saudara yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Juga untuk menjadi saudara bagi sahabat kita yang masih berjuang mencari keadilan untuk membela para korban yang mungkin tidak berani menyuarakan haknya,” katanya. 

Dia pun berharap, Natal secara kualitatif bisa mengubah cara masyarakat berpikir dan bekerja. ”Kita memuliakan Tuhan dengan turut terlibat membangun negara sesuai cita-cita kemerdekaan,” kata Subianto.

Ia mengingatkan, masih ada sisi gelap yang perlu diterangi. Kegelapan itu adalah ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, perdagangan orang, praktik perjudian serta pinjaman online, serta kerusakan lingkungan hidup.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan, dunia akan makin damai dan rukun jika umat dekat dengan ajaran agama. Sebaliknya, jika warga berjarak dari agama, banyak risiko kerusakan yang bisa terjadi.

”Mari jadikan perayaan Natal 2024 ini sebagai momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih dan kemanusiaan. Cinta kasih akan membawa kedamaiaan dan kerukunan yang menjadi prasayarat pembangunan,” ujarnya. (kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved